PONOROGO (Realita)- Belasan ribu warga Nahdiyin se Jawa Timur membanjiri komplek Masjid Jami Tegal Sari di Kecamatan Jetis Ponorogo, untuk mengikuti kegiatan Mujahadah Kubro.
Tercatat, 15.000 ribu warga Nahdiyin datang dari seluruh wilayah Jawa Timur. Mereka pun rela menunggu hingga 4 jam lebih hanya untuk mengikuti kegiatan yang dipimpin 11 kyai NU Jatim itu diantaranya Rois Aam NU KH. Miftachul Akhyar, KH Anwar Mansur, KH Ali Masyuri, KH Abd Adhim Kholili, KH Matin Jawahir, KH Marzuki Mustamar, KH Moh Solechan Al Hafidz, KH Ali Maschan Musa, KH Mutawakil Allalah, KH Fahmi Amrullah, KH Abdus Sami Hasyim, dan KH. Lukman H Dimyati tersebut.
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Salah satunya adalah Slamet, warga asal Kabupaten Tulungagung ini rela menempuh perjalanan hingga 4 jam untuk menghadiri rangkaian acara jelang peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) yang jatuh pada 16 Rajab 1444 hijriah tersebut.
"Dari Tulungagung tadi jam 2 siang, sampai sini pas magrib," ungkap Slamet saat ditemui beritajatim.com, di lokasi Mujahadah Kubro, Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Fatchul Azize mengatakan setelah dua tahun tak bisa digelar akibat pandemi Covid-19, Mujahadah Kubro akhirnya bisa digelar. Ia mengaku dipilihnya komplek Makam KH Ageng Muhammad Besari karena nilai historinya, dimana dari beliaulah banyak melahirkan beberapa tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro dan Syeh Burhan.
Baca juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo
Alhamdulillah kegiatan mujahadah kader diadakan kembali. Selama pandemi Covid-19 pada dua tahun terakhir ini mujahadah kader tidak bisa diselenggarakan. KH Ageng Muhammad Besari. Dimana beliau merupakan sosok ulama pendakwah Islam yang sukses, hingga nama Tegalsari terkenal se-Nusantara," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi