BATU (Realita)- Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan penurunan angka stunting di Kota Batu berjalan dengan baik, Wali Kota Batu Hj. Dewanti Rumpoko meminta semua elemen masyarakat harus berperan aktif dalam menangani stunting.
Hal tersebut disampaikan pada acara Rembug Stunting yang digelar Dinas Kesehatan Kota Batu di Gedung Bina Praja, Rabu (23/08/2022).
Baca juga: Pj. Wali Kota Batu Tinjau Langsung Gerakan Nasional Aksi Bergizi di SMPN 2
" Disini kita harus terus menggaungkan, mensosialisasikan, dan memahamkan masyarakat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak adalah penting. Ketika sudah paham dan perhatian, maka ibu bisa sehat dan melahirkan keturunan yang sehat," kata Wali Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari, mengatakan, penanganan stunting bukan hanya terkait asupan gizi, tetapi kondisi lingkungan juga sangat berpengaruh.
Baca juga: Dukung Pencegahan Stunting, PLN Berdayakan Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Malang
“Terkait intervensi perbaikan gizi dalam sektor kesehatan hanya memberikan 30%, intervensi yang pengaruhnya sangat besar yakni 70% adalah dari kondisi lingkungan sekitar,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa intervensi gizi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan adalah dengan memberikan makanan tambahan gizi untuk ibu dan balita, pemantauan di posyandu dan peningkatan layanan kesehatan untuk ibu dan anak.
Baca juga: Tekan Angka Stunting, TP PKK Sumenep Gelar Sekolah Orang Tua Hebat
Kartika menambahkan,Sedangkan untuk intervensi lingkungan, diperlukan kerjasama dengan seluruh perangkat desa terkait, untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan air yang layak dan sanitasi yang baik. Selain itu, diperlukan pemahaman dan edukasi kepada setiap keluarga, terkait pentingnya pencegahan stunting dan pengasuhan anak. Pungkas Kartika.
Ini merupakan langkah penting untuk membangun komitmen bersama dalam penurunan angka stunting dan memastikan intervensi (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting) telah dilakukan sesuai rencana.ton
Editor : Redaksi