PONOROGO (Realita)- Warga Kecamatan Badegan geger, hal ini menyusul beredarnya informasi penculikan seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang terjadi di Desa Kapuran Kecamatan Badegan yang terjadi pada, Rabu (28/09/2022) sore kemarin.
Informasi ini pun dengan cepat beredar di media sosial. Dimana dalam narasinya dituliskan informasi penculikan,"info buat temen" yg pnya anak" diharap waspada tadi sore ada ank kecil warga kaporan yg katanya habis beli jajan ditoko tiba" dimasukan dimobil dan tangan di ikat kepala dittup karung bekas semen.dan entah bagaimana ceritanya anak tersebut dturunkn di sawah deket sekolah sd tegalombo.gusti Alloh sek sayang sampean le pengati" buat diri sendiri".
Baca juga: Kapolres Kotabaru Menegaskan Informasi yang Beredar Tidak Benar
Usai viral, petugas Polsek Badegan pun melakukan kroscek di rumah sang anak yang diklaim menjadi korban penculikan. Tak hanya itu, anggota TNI dan Perangkat Desa setempat pun ikut mendatangi rumah tersebut, Kamis (29/09/2022).
Dari hasil kroscek lapangan terhadap anak yang diklaim menjadi korban penculikan, Kapolsek Badegan Iptu Agus Wibowo mengatakan, isu penculikan itu hoak's atau tidak benar. Ia menyebut sang anak lah yang membuat isu telah diculik. Hal itu dipicu lantaran ia kesal dengan sang ayah lantaran tidak diajak undangan hajatan manten.
"Ternyata info yang tersebar di medsos tidak benar, anak tersebut karena kesal dengan bapaknya. Akhirnya pergi dari rumah dan mengarang cerita penculikan,"ujarnya.
Baca juga: Desak Tuntaskan Kasus Hoaks Goyang Sarangan, TAPH Gruduk Polres Ponorogo
Agus mengungkapkan, usai kesal ditinggal kondangan sang ayah, anak ini lantas pergi dari rumah untuk membeli ikan Cana di Desa Tegalombo Kecamatan Kauman. Lantaran kelelahan, ia beristirahat dan ditemukan oleh seorang pencari rumput. Ia pun ditanyai rumahnya oleh si pencari rumput, dan mengaku tinggal di Desa Kapuran Kecamatan Badegan.
" Saat diantar ke rumahnya, si anak menangis. Karena takut dimarahi ayahnya, kemudian bercerita kalau dia diculik. Cerita itu pun menyebar dengan cepat, lewat status whatsapp dan menjadi pesan berantai di grup whatsapp," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Hoaks Goyang Sarangan, 3 Terlapor Diperiksa Polres Ponorogo
Akibat kasus ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenaranya.
" Sebelum sharing harus saring dulu, infonya benar atau tidak. Apalagi info penculikan seperti ini takut jadi panik," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi