Tekan Stunting, Warga di Kota Madiun Diberikan Subsidi Ikan Segar

realita.co
Walikota Madiun, Maidi saat menghadiri acara menangkap dan makan ikan bersama ketua Forikan serta anak stunting dalam rangka Gemarikan tahun 2022 di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun.

MADIUN (Realita) - Untuk menekan angka stunting, Walikota Madiun Maidi memberikan kebijakan khusus kepada warganya. Salah satunya dengan mensubsidi pembelian ikan segar kepada ibu-ibu yang berbelanja dengan membawa anaknya di pasar tradisional.

Menurut Maidi, subsidi pembelian ikan segar khusus bagi ibu yang memiliki balita maupun anak berusia di atas 5 tahun. Pembelian ikan yang disubsidi Pemkot Madiun itu sementara berlaku di Pasar Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko. Bagi ibu yang berbelanja membawa anak, maka pembelian ikan disubsidi 50 persen.

Baca juga: Pemkot Madiun Siagakan Satlinmas Jelang Pilkada 2024

“Biar mereka senang makan ikan, kita rangsang beri subsidi. Hari ini kebutuhan pokok sudah kita subsidi, termasuk ikan. Maka ini cara kita untuk menekan angka stunting. Mereka ini juga kita perhatikan,” katanya saat menghadiri acara menangkap dan makan ikan bersama ketua Forikan serta anak stunting dalam rangka Gemarikan tahun 2022 di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Kamis (6/10/2022).

Sebelumnya, upaya menekan angka stunting di Kota Madiun juga dilakukan dengan cara memberikan voucher belanja senilai Rp 300 ribu per minggu kepada orang tua yang memiliki anak stunting. Voucher tersebut dapat ditukarkan di warung tekan stunting yang di sejumlah lapak kelurahan. 

Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi

Termasuk di dalamnya ada komoditas ikan segar, buah, sayur, yang diberikan secara gratis. Pemberian voucher tersebut, dianggarkan Rp 5,4 miliar dari APBD Kota Madiun tahun 2022 untuk alokasi empat bulan hingga pertengahan Desember mendatang.

Walikota menyatakan, jumlah anak stunting di Kota Madiun berangsur turun. Dari semula 667 anak menjadi 512 anak. Karenanya Pemkot berupaya keras untuk menuntaskannya. Saat ini, lanjut Maidi, perhatian Pemkot bukan hanya pada anak stunting, melainkan juga mencukupi gizi ibu hamil. Dari usia kandungan 5 bulan hingga melahirkan. Kecukupan gizi itu menurutnya penting, agar anak yang dilahirkan tidak berisiko stunting. Karenanya, ibu hamil pun juga diberikan voucer yang sama, termasuk di dalamnya ada komoditas ikan segar untuk dikonsumsi.

Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045

Walikota Madiun, Maidi dan istri kompak menangkap ikan bersama anak-anak.

“Hari ini kita berupaya bagaimana orang itu gemar makan ikan. Kalau protein mereka kurang, utamanya anak-anak, maka kecerdasannya juga akan kurang. Makanya pola-pola itu yang kita terapkan di Kota Madiun,” tandasnya.adv

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru