SURABAYA (Realita)- Perang tarif internet masih berlanjut, namun Telkom tidak mengutamakan soal harga yang penting kualitas yang diberikan. Hal itu diungkapkan Edie Kurniawan atau yang sering disapa Iwan selaku VP Marketing Telkom.
Menurut Edhi ditengah persaingan yang cukup ketat apalagi untuk saat ini yang bermain bukan hanya penyedia layanan fix broadband namun juga telah banyak Internet Service Provider (ISP) juga turut meramaikan. Namun layanan fix broadband yang Telkomsel miliki ini yakni Indihome tidak mengutamakan harga.
Baca juga: Telkomsel Ganti Komisaris, Dirut dan Direktur Network
“Kita ga utamain price, tapi kita (Indihome) mengutamakan kualitas bagi pelanggan.”Kata Iwan, Rabu (27/10/2022) malam.
Yang dimaksud disini lanjut Iwan, ialah dulu Indihome menyediakan layanan yang hanya 10Mbps, karena makin lama kebutuhan manusia tidak selalu cukup. Maka juga dari itu akan menyesuaikan dan di tingkatkan.
Iwan membeberkan 80% dari pengguna Indihome yang awalnya hanya merasakan 10Mbps, dan saat ini 80% pelanggan tersebut sudah bisa merasakan 20Mbps – 30Mbps.
Baca juga: Telkom Jalin Kemitraan dengan PT Pengelola Pasar Induk Caringin
“Dari 80% pengguna indihome yng awal mulanya hanya 10Mbps, lalu sekarang 80% itu rata rata diatas 20 hingga 30Mbps. Maka dari itu layanan seperti ini yang akan kami terus tingkatkan lagi.” Ujar Iwan.
Maka dari itu, iwan menanggapi perang tarif yang dilakukan oleh pemain fix broadband dan juga pelaku ISP karena banyaknya, maka dari itu lebih baik tingkatkan kualitas. Iwan juga melihat saat ini sudah ada sekitar 830 ISP yang tersebar di Indonesia, menjadikan pertanyaan apakah ini akan berdampak baik atau malah sebaliknya?. Melihat luasan Indonesia, yang membentang dari sabang sampai merauke Indihome telah membentangkan kabel optik sejauh 170.885 kilometer.
Atau jika dianalogikan kabel optik itu sudah setara seperti 4 kali keliling bumi. Iwan juga melihat ada sesuatu yang menjadi menarik “dari adanya ISP ini, mereka bisa menjangkau dan sampai masuk ke gang-gang yang sempit dan itu telkom pun belum tentu bisa".
Baca juga: Pekerjaan Pendestrian Jendsud Ponorogo Putuskan Kabel Telkom, Internet Down
“Jadi pemain ISP juga melihat peluang, Telkom ga bisa masuk ISP itu bisa masuk.” Kata Iwan dan Iwan melanjutkan yang menjadi faktor utama ini adalah tidak adanya yang mengatur harga.
“Jadi semua melakukan tarif harga yang serendah rendahnya, namun balik lagi jika semua akan seperti itu, kualitas bakal diuji.”tutupnya Iwan.ys
Editor : Redaksi