JAKARTA- Jenazah Ferry Mursyidan Baldan tiba di rumah duka. Tangis keluarga pecah saat jenazah mantan Menteri ATR itu dibawa masuk ke rumah.
Dikutip dari detik, Jumat (2/12/2022), di rumah duka Jalan Anggrek Cenderawasih IX No 24 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, ambulans pembawa jenazah tiba pada pukul 15.29 WIB. Keranda jenazah diturunkan dari ambulans oleh beberapa orang.
Baca juga: Ferry Mursyidan Diduga Meninggal Karena Serangan Jantung usai Minum Obat Sakit Gigi
Saat jenazah turun, keluarga, kerabat, dan sahabat yang telah ada di rumah duka tampak berderai air mata. Istri almarhum terlihat menangis histeris. Sampai saat ini, rumah duka masih didatangi oleh warga yang melayat.
Sebagai gambaran, Ferry merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah. Mereka berasal dari Aceh namun lama bermukim di Bandung, Jawa Barat, lantaran bekerja sebagai karyawan di kantor pusat Telkom.
Usai menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di FISIP Universitas Padjajaran Bandung. Ia lulus tahun 1988.
Baca juga: Mantan Menteri ATR, Ferry Mursyidan Meninggal di Parkiran Hotel usai Hadiri Acara PMI
Ferry dikenal sebagai sosok yang aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Puncaknya ketika menduduki Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992.
Tahun 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya. Ia lantas terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.
Dalam perjalanannya, Ferry juga pernah menjadi Sekjen DPP AMPI periode 1998-2003 dan terpilih sebagai ketua DPP Kosgoro (1994-1999). Pada Pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004 dan terpilih sebagai wakil ketua Komisi II DPR RI.
Baca juga: Sopir Kena Serangan Jantung, Bus Tak Terkendali lalu Tabrak Kios dan 4 Mobil
Per 2011, Ferry memutuskan untuk bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Puncak karier Ferry adalah menjadi Menteri ATR/Kepala BPN pada 27 Oktober 2014. Jabatan itu diembannya hingga 27 Juli 2016 ketika dirinya digantikan oleh Sofyan Djalil.ik
Editor : Redaksi