Banjir Kritikan karena Masjid Al Jabbar Habiskan Rp 1 T, Ini Kata Ridwan Kamil

realita.co
Klarifikasi Ridwan Kamil di IG. Foto: Ridwan Kamil

 

BANDUNG -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ramai menjadi pembicaraan di media sosial Twitter lantaran dikritik oleh akun @outstandjing soal biaya pembangunan Masjid Al Jabbar. Masjid yang terletak di Gedebage, Bandung itu dibangun dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp 1 triliun. 

Baca juga: Pilkada DKI, Pasangan Ridwan Kamil dan Kaesang Diprediksi Bisa Kalahkan Anies

Ridwan Kamil kemudian buka suara. Ia tak menampik bahwa ada masyarakat yang tak setuju atas pembangunan masjid itu karena niatnya adalah membayar pajak, bukan wakaf. "Betul. Kewajiban anda adalah membayar pajak, namun hukum positif mengatakan, penggunaannya adalah wilayah kewenangan penyelenggara negara," kata dia dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, dana negara itu adalah kesepakatan bersama karena telah dibahas bersama rakyat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang. Ia mengatakan hal adalah wujud dari demokrasi, di mana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui Pemerintah Daerah atau sistem perwakilan yaitu DPR atau DPRD.

"Masjid, Gereja, Pura semua bisa dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Prabowo

Ia memberikan contoh pembangunan Masjid Istiqlal yang dibiayai pemerintah pusat sebesar Rp 7 miliar pada 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas Kristiani, kata Ridwan Kamil, APBD juga dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali misalnya,  APBD atau APBN juga dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura.

Adapun akun @outstanjing sebelumnya mengungkapkan pembangunan masjid adalah hal yang mulia, bisa dengan berwakaf dan menjadi amal jariyah. Namun, ia menilai seharusnya pajak digunakan untuk kepentingan semua kalangan. "Tapi kalau pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad dan niat bayar pajak bukan akad dan niat wakaf. Kalau di agama Islam, tidak sembarang dana bisa dipakai untuk masjid!" ucapnya, dikutip pada Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Terindikasi Curang, 4.791 Pendaftar PPDB Jabar Dibatalkan

Ridwan Kamil kemudian mengatakan pada akun tersebut, "Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka masjid, silakan saja." Tetapi, menurut Ridwan Kamil, jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam telah menitipkan aspirasi rakyat untuk membangun Masjid Raya Provinsi sejak 7 tahun yang lalu. Karena selama ini, ujarnya, Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung.

"Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat. Demikian penjelasan saya, sekaligus edukasi untuk semua yang mau jernih berpikir dan belajar," ucap Ridwan Kamil.emo

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru