Sidoarjo Masih Banjir, Giliran Kecamatan Tarik dan Taman, Pemkab Masih Andalkan Pompa

realita.co

SIDOARJO (Realita) - Selain 16,5 hektare sawah di Desa Gempol Klutuk di Kecamatan Tarik, banjir menyambangi lima desa di Kota Delta. Yakni, Desa Sidodadi dan Bringinbendo di Kecamatan Taman serta Desa Mergosari, Banjarwungu, dan Gempol Klutuk di Kecamatan Tarik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, meskipun ada genangan, pihaknya memastikan air tidak masuk rumah. ’’Tidak sampai ada yang mengungsi, tidak ada korban luka maupun jiwa,’’ terangnya. Saat ini air masih tampak menggenang di jalan dan halaman rumah warga.

Baca juga: Sejak 1991 Banjir: Pelebaran Box Culvert, Harapan Warga Dukuh Kupang Atasi Banjir

Dwijo menyebut tidak seluruh desa terendam. Hanya beberapa RT. Di Desa Sidodadi, yang terdampak adalah RT 7 dan RT 8, RW 2. Di RT 7 ketinggian air berkisar 10 sampai 15 sentimeter dan di RT 8 berkisar 15 sampai 20 meter.

Di Desa Bringin Bendo, banjir hanya melanda RT 4. Di Desa Mergosari, air menggenangi RT 6. Di Desa Banjarwungu, hanya RT 11 yang dilanda banjir. Lalu, di Desa Gempol Klutuk ada tiga RT yang terendam banjir.

’’Sampai saat ini, kami terus mengidentifikasi jumlahnya, barangkali bertambah. Tim masih berada di lapangan,’’ jelasnya.

Hari Sugianto, salah seorang warga Sidodadi, mengatakan, saat ini banjir memang hanya menggenangi jalan dan halaman rumah. ’’Sebelumnya air sempat masuk rumah, tapi sekarang sudah surut,’’ katanya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Segera Tuntaskan Banjir Kandangan-Banjar Sugihan Gunakan Box Culvert

Dia menyebut banjir di desanya sudah berlangsung selama tiga hari. Warga sempat menutup Jalan Sambirono Wetan di Desa Sidodadi agar tidak ada yang melintas karena kondisinya banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Dwi Eko Saptono mengatakan, pihaknya sudah memasang pompa portabel di lokasi banjir. ’’Misalnya, di Sidodadi ini ada tiga yang kami pasang. Air disedot ke Sungai Buntung,’’ jelasnya.

Menurut Dwi, banjir tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini. Hampir setiap sore dan malam hujan. ’’Selain karena cuaca, terpengaruh pasang surut laut yang saat ini antara 130 sampai 140 sentimeter dari rata-rata permukaan air laut,’’ katanya.

Baca juga: Libatkan Warga Tangani Banjir, Wali Kota Eri Cahyadi: Sempat Kita Diskusikan Bersama RT/RW

Dengan begitu, air di permukaan sungai turut tinggi. ’’Seperti di Kecamatan Taman ini, air dari Sungai Buntung di dekat lokasi meluber,’’ tuturnya.

Dwi menjelaskan, Sungai Buntung berfungsi sebagai saluran pembuang dan suplai ke saluran irigasi. Karena itu, ada dam di saluran Buntung. Namun, ketika curah hujan tinggi, debit saluran sebelum dam akan bertambah.

Jika dam terbuka dan air mengalir bebas, akan terjadi banjir di sekitarnya. Kalau tidak dibuka dan air dipertahankan, banjir akan terjadi di sawah.hk

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru