21.500 Orang Tewas Akibat Gempa Turki

realita.co
Penyelamatan korban yang dilakukan siang dan malam.foto:afp

ANKARA - Korban jiwa akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin lalu terus bertambah. Terbaru, pada Jumat (10/2/20223) siang, angka korban jiwa menembus 21.500 orang.

Mengutip Al Jazeera, sedikitnya 18.342 orang telah tewas di Turki. Di Suriah, hingga saat ini ada 3.377 orang yang diketahui telah meninggal.

Baca juga: Kalahkan Volkanovski, Islam Makhachev: Jangan Lupakan Turki dan Suriah

Dengan jumlah sebesar ini, gempa kali ini menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak dibandingkan gempa tahun 1999 lalu. Saat itu, 18.000 orang dilaporkan menjadi korban meninggal dunia.

Gempa bumi ini mengguncang penduduk dari tidur mereka pada dini hari Senin sekitar pukul 04.00. Gempa tersebut terjadi 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer.

Menurut ahli kegempaan, Ovgun Ahmet Ercan, gempa kali ini berpotensi menimbulkan korban jiwa yang jauh lebih besar lagi. Ia bahkan mengestimasi ada 180 ribu warga yang tertimbun dalam reruntuhan.

Sejumlah faktor telah berkontribusi untuk membuat gempa ini begitu mematikan. Salah satunya adalah waktu terjadinya.

Baca juga: Bayi Baru Dilahirkan Ditemukan Selamat usai Tertimbun Reruntuhan selama 10 Jam

Dengan gempa yang terjadi pada pagi hari, banyak orang yang sedang berada di tempat tidur saat gempa terjadi, dan sekarang terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka. Selain itu, dengan sistem cuaca dingin di wilayah tersebut, kondisi ini telah membuat upaya mencapai daerah yang terkena dampak menjadi lebih sulit sehingga tim penyelamat dan pemulihan di kedua sisi perbatasan secara terhambat.

"Area angin bertekanan rendah saat ini menggantung di atas Turki dan Suriah. Saat itu bergerak, ini akan membawa udara yang jauh lebih dingin turun dari Turki Tengah," menurut ahli meteorologi senior CNN International, Britley Ritz.

Selain itu, banyaknya bangunan yang roboh juga menyebabkan korban jiwa yang sangat besar. Seorang profesor teknik gempa di Universitas Bogazici di Istanbul, Mustafa Erdik, menyebutkan banyak gedung yang roboh seperti kue panekuk.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki Diprediksi Bakal Melebihi 30 Ribu Orang

"Dalam keruntuhan seperti itu, sulit - seperti yang Anda lihat - dan sangat tragis untuk menyelamatkan nyawa. Itu membuat operasi tim pencarian dan penyelamatan menjadi sangat sulit," paparnya.

Erdik mengatakan gambar-gambar kehancuran dan puing-puing yang meluas menunjukkan bahwa ada kualitas desain dan konstruksi yang sangat bervariasi. "Keruntuhan total adalah sesuatu yang selalu Anda coba hindari baik dalam kode maupun desain sebenarnya," tambahnya.bc

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru