Ketua PHRI Kota Batu Enggan Komentari Aturan Jam Operasional saat Ramadhan

realita.co
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi saat ditemui di kantornya. Foto: Suprianto

BATU (Realita)- Beredar informasi terkait rencana akan adanya surat edaran yang mengatur operasional restauran dan tempat hiburan malam yang ada di Kota Batu selama bulan Suci Ramadhan 2023, dilarang untuk beroperasi sekaligus akan diberlakukan pembatasan jam operasional bagi restoran, hal ini menuai reaksi keras dan tanggapan di kalangan masyarakat, karena dianggap akan merugikan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI ) Kota Batu, Sujud Hariadi dengan santai dirinya tidak ingin banyak komentar terkait rencana akan diberlakukanya ketentuan tersebut, karena hal tersebut ranahya Pemkot Batu bukan kapasitas dirinya untuk menjawab. Selasa (21/3/2023)

Baca juga: Jelang Ramadhan 1445 H, Petani Bunga Mawar di Jombang Kebanjiran Berkah

" Cuma kami menginginkan berjalan seperti biasanya sama kaya tahun sebelumnya, Hotel, restoran , tempat hiburan malam dan PKL tetap  beroperasi walaupun di saat bulan Suci Ramadhan dengan tetap menghormati orang yang sedang menjalankan ibadah puasa. Karena apa, Kota Batu merupakan icon Kota wisata," kata Sujud Hariadi

Baca juga: BPC PHRI Kota Batu Pecahkan Rekor MURI

Lebih lanjut, Sujud Hariadi yang juga Direktur Taman Rekreasi Selecta menuturkan, bahwa wisatawan yang datang ke Kota Batu kebanyakan dari mereka memilki program buka puasa bersama yang diadakan di Kota Batu. Karena apa, harga kulinernya cukup terjangkau dan murah serta banyak pilihan, makananya pun banyak yang legend dan selama ini tidak ada masalah.

" Sikap dari PHRI sendiri terhadap kebijakan yang rencananya akan diberlakukan oleh Pemkot Batu terhadap, resto, warung dan PKL menurut kami saat ini kurang tepat dan kami lebih setuju tetap buka seperti biasanya karena Kota Batu merupakan kota tujuan wisata," ujar Sujud Hariadi

Baca juga: NU Palembang Ranting Kemas Rindo Gelar Nuzulul Qur'an

Sujud Hariadi menambahkan, tingkat pengunjung di setiap bulan puasa memang diakui mengalami penurunan dan itu merupakan bulan terendah dalam setiap tahun di bulan ramadhan. Sedangkan untuk kunjungan wisatawan pada ramadhan saat weekday sekitar 100 sampai 200 orang, tapi setelah minggu ke dua sudah berjalan normal seperti biasa.ton

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru