PASURUAN (Realita)- Grebek Jaringan terus digiatkan PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) sebagai salah satu langkah serius komitmen PLN menjaga keandalan jaringan transmisi yang bersinggungan langsung dengan stakeholder. Perabasan tanaman keras sejumlah kurang lebih seratus pohon dengan berbagai jenis dieksekusi oleh gabungan tim rabas dan Ground Patrol UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Malang.
Disebutkan Manajer UPT Malang, Ahmad Azhari Kemma, perabasan tanaman keras ini dilakukan sesuai tahapan setelah sebelumnya disosialisasikan lebih dahulu. Sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat terkait manfaat dan bahaya kelistrikan ini disampaikan Azhari telah rutin dilakukan.
Baca juga: CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040
“Mengingat di sepanjang jalur backbone (Tulang Punggung) kelistrikan sistem interkoneksi Jawa - Bali SUTET 500kV Grati - Krian T.201 - 202 terdapat banyak pepohonan tinggi yang berpotensi menimbulkan gangguan dan bahaya kepada masyarakat, sehingga sosialisasi gencar dilakukan kepada pemilik lahan terkait aturan pemerintah yang berlaku pada sekitar jaringan transmisi”, ungkap Azhari.
Baca juga: PLN Cegah Penyebab Gangguan Penyaluran Listrik Jelang Pesta Demokrasi
Sosialisasi yang gencar diberikan kepada masyarakat pemilik lahan disekitar instalasi jaringan transmisi ini yaitu antara lain peraturan pemerintah yang merujuk pada peraturan UU No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, UU No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Permen ESDM No.02 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 tahun 2015 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah Untuk Penyaluran Tegangan Listrik, serta Keputusan Menteri ESDM No.77 K/90/MEM/2019 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Azhari melanjutkan, grebek jaringan dilakukan di wilayah Desa Wonojati, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, dengan melibatkan stakeholder terkait, antara lain Polres Kota Pasuruan, TNI, serta aparat Kecamatan Gondangwetan. “Turut mendukung 50 orang personil PLN dalam proses perabasan pepohonan tinggi di sekitar lokasi SUTET 500kV Grati - Krian T.201 - T.202 ini, PLN dibantu oleh 100 Personil Polres Pasuruan Kota beserta Kapolres, 15 Personil TNI Koramil Gondangwetan beserta Kasdim, Pasi Intel dan Pasi Ops dan 15 personil dari kecamatan”, terang Azhari menyebutkan stakeholder.
Baca juga: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan
General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan, dalam keterangannya menjelaskan, bahwa kegiatan ini menjadi komitmen PLN menjaga jalur backbone 500 kV pada sistem kelistrikan Jawa Bali. “Belajar dari kejadian 4 Agustus 2019 lalu, kegiatan ini harus rutin terus dilakukan diseluruh jalur, karena lokasi titik kritis pada jalur ROW ini terpantau langsung dan pelaporannya dilakukan setiap hari. Alhamdulillah, titik kritis ROW menurun signifikan dan harus dipertahankan untuk backbone di Jawa Timur. Melalui Grebek Jaringan, PLN berupaya mengatasi potensi timbulnya gangguan baik gangguan internal pada lokasi maupun gangguan yang bisa meluas, karena semua jalur 500 kV adalah backbone yang sangat krusial pada sistem (kelistrikan) Jawa – Bali, jadi jika gangguan terjadi di Jawa Timur bukan hanya flow nya yang hilang melainkan ada aspek keseimbangan mempengaruhi sistem Jawa – Bali, terlebih mengingat Jalur SUTET 500 kV Grati – Krian ini mengevakuasi daya sekitar kurang lebih 1300 MW”, paparnya.li
Editor : Redaksi