Hektaran Sawah Terserang Hama, Petani di Lamongan Gagal Panen

realita.co
Hektaran sawah di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, diserang hama. Akibatnya, sejumlah petani di wilayah tersebut gagal panen. Foto: devit

LAMONGAN (Realita) - Hektaran sawah di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, diserang hama. Akibatnya, sejumlah petani di wilayah tersebut gagal panen. 

Ismawan, petani setempat mengaku telah menanam padi disawahnya sejak pertengahan bulan Mei lalu, yang diharapkan bisa panen sekitar bulan Agustus mendatang. Namun harapan itu kandas setelah melihat tanaman itu terserang hama. Bahkan ia mengaku mengalami kerugian hingga mencapai Rp. 60.000.000.

Baca juga: Strategi Pemkot Surabaya Dongkrak Produktivitas Pertanian di Dalam Kota

"Sawah saya luasnya satu setengah hektar dan sudah pasti gagal panen karena terserang hama wereng," kata Ismawan kepada Realita.co, Senin (26/06/2023). 

"Setiap hari saya semprot degan obat anti hama, tapi tetap tidak bisa menanggulangi hama wereng itu. Akibatnya tanaman padi saya mati dan kerugian saya sekitar enam puluh juta rupiah," terusnya. 

Baca juga: Arbani Apresiasi Kelompok Tani Karya Bersama

Lebih lanjut, Ismawan berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi para petani tersebut. "Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan harusnya punya cara dan mengantisipasi ketika petani menghadapi kondisi seperti ini. Setidaknya memberikan obat hama, atau asuransi pertanian yang seharusnya itu ada. Tapi kami belum pernah di kasih tahu bagaimana cara ikut asuransi itu. Mekanismenya seperti apa kami juga gak ngerti, " ujarnya. 

Sementara Plt. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya mengaku sudah melakukan upaya penanggulangan dengan melakukan pengobatan bersama kelompok tani di masing-masing desa. 

Baca juga: SLPHT Cetak Petani Lamongan Mandiri

"Sudah mas, seperti yang dilakukan hari ini di Karanglangit dan lain-lain, dengan melakukan identifikasi dan analisa di lapangan bersama kelompok tani. Setelah diketahui penyebabnya terus kami lakukan pengobatan bersama-sama, " pungkasnya, Jum'at (26/06/2023). 

Dari pantauan Realita.co, padi yang ditanam di atas hektaran sawah di wilayah Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, nampak kering dan mati. Sejumlah petani yang berada di sisinya, terlihat lesu seolah menyesalkan kerugian yang mereka alami. Def

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru