FRR Upaya Regenerasi Reog Ponorogo Antispasi Kepunahan

realita.co
Sejumlah remaja tampak piawai dalam memainkan kesenian Reog Ponorogo dihadapan ribuan penonton. Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Berbagai macam upaya menjaga konsistensi Reog Ponorogo dari masa ke masa, terus dilakukan di Kabupaten Ponorogo. 

Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ini misalnya, untuk menjaga eksistensi dan regenerasi Reog Ponorogo sejumlah ivent terus dilakukan, tak terkecuali pelaksanaan Festival Reog Remaja (FRR) misalnya. 

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Festival yang diikuti 19 grob reog remaja setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di gelar dalam rangkain Grebeg Suro dan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke-527 tahun. 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyaksikan langsung FRR di panggung utama Aloon-Aloon Kota Ponorogo mengatakan, FRR merupakan upaya transmisi kesenian Reog Ponorogo bagi generasi muda. Sehingga kedepan tidak hanya sekedar menjaga, memainkan, namun juga memiliki spirit di semua jenjang usia dari waktu ke waktu. 

" Jadi transmisinya itu khafa, artinya kompilt. Baik spiritnya, kualitasnya, sampai energinya bisa ada estafet yang bagus," ujarnya, Selasa (11/07/2022) malam. 

Baca juga: Bakal Jadi Kota Kreatif Dunia, Ini Manfaat bagi Ponorogo Masuk UCCN

Sugiri menambahkan, tak hanya menggelar FRR, upaya regenerasi Reog Ponorogo ke generasi penerus juga dilakukan denangan pagelaran Festival Reog Anak (FRA), dan Reog Wayang Golek yang menceritakan tentang terciptanya kesenian ini, dengam sasaran anak-anak usia 1 hingga 12 tahun. 

" Sehingga untuk menjadi Reog yang abadi itu butuh langkah-langkah yang kongkrit. Ini salah satunya, dan saya mengapresiasi anak-anak remaja yang sudah tampil keren, baik dari gerakannya dan tariannya tidak kalah dengan penari Reog senior," ungkapnya. 

Sedangkan terkait tindak lanjut Reog Ponorogo masuk dalam list pengusulan Incredible Cultural Heritage (ICH) Unesco yang akan disidangkan tahun depan, ia mengaku festival ini untuk menjawab isu kepunahan Reog di tanah Ponorogo. 

Baca juga: Lolos 2 Besar Usulan Kota Kreatif Dunia, Ponorogo Bersiap Dipanggil Unesco

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyaksikan FRR di panggung Aloon-Aloon Ponorogo.

" Ketika sudah ditetapkan oleh Unesco menjadi warisan budaya tak benda, kita wajib menyelesaikan problematika yang dipertanyakan tentang kepunahan. Dan ini salah satu upaya kami untuk menjawab itu. Kita akan memperbanyak ivent dan memperkuat estafet transmisi, dan memperkuat kualitas, serta melibatkan semua pihak untuk andil bagian," pungkasnya. adv/znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru