PALEMBANG- Viral di media sosial. Pria yang disebut merupakan oknum TNI itu diduga mengamuk karena tak terima suara berisik anak-anak yang sedang lomba serta suara speaker
Jumat (18/8/2023), dalam video beredar itu tampak warga sedang nonton acara perlombaan memperingati HUT Ke-78 RI heboh berhamburan. Warga berhamburan disebut untuk menghindari amukan seorang oknum TNI yang mengibas-ngibaskan senjata tajam.
Kejadian itu disebut terjadi di kawasan padat penduduk yang jalannya hanya bisa dilalui motor di wilayah Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
"Tentara ngamuk-ngamuk pakai sajam atau parang panjang karena tidak mau dengar suara bising atau suara musik speaker dalam rangka lomba anak-anak merayakan Hari Kemerdekaan 17an, lokasi 36 Ilir," tulis pengunggah dalam narasinya.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Wira Satria Yudha menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (15/8/2023) di wilayah pemukiman padat penduduk di Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
"Jadi di rumah itu tuh ada bapaknya anggota TNI Kodim, ibunya dan anaknya ini perempuan. Suaminya ini yang anggota TNI AU di Jakarta. Sebelum warga mengamuk kemarin, kejadian serupa pernah terjadi, namun saat itu sudah dimediasi," kata Kompol Wira dilansir detikSumbagsel, Jumat (18/8/2023).
Menurut keterangan RT setempat, keluarga itu memang tidak suka dengan suara berisik. Berhubung di lokasi tersebut ada lomba memperingati HUT ke-78 RI, warga bersama RT setempat meminta pengertian dan toleransi ke keluarga tersebut selama tiga hari untuk melaksanakan kegiatan perlombaan.
"Pada saat pertemuan dulu intinya keluarga ini tidak terlalu suka dengan suara berisik. Namun karena berhubung ada lomba 17-an masyarakat ini termasuk dari bu RT minta toleransi tiga hari, speaker yang dipakai juga bukan speaker besar, tapi speaker aktif kecil," katanya.
Pada sore hari, kata Wira, tiba-tiba menantu pemilik rumah yang merupakan oknum TNI tersebut keluar rumah dan marah-marah ke warga dan menendang speaker aktif itu sampai jebol.ua
Editor : Redaksi