JAKARTA (Realita). Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari mengkritik wacana pembentukan presidential club oleh presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto. Dia mengatakan, jika wacana club tersebut sekadar tempat kongkow informal para presiden terdahulu dan presiden terpilih, hal itu baik-baik aja.
Namun, jadi bermasalah jika presidential club dimasukan dalam kebijakan formal negara yang akan membebani keuangan negara. "Jadi kalau mau diformilkan berapa lagi uang negara yang mau dipakai club-cluban. Jangan-jangan nanti ada di Senopati Club, presidential club kan jadi lucu-lucuan negara kita," kata dia saat ditemui di kawasan Kalibata, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Ngaku Bawahan Prabowo, Puluhan Korban Dugaan Penipuan Gruduk Polres Madiun Kota
Berbeda dengan Feri Amsari, wakil Presiden RI, Maruf Amin menanggapi soal usulan pembentukan presidential club yang disampaikan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, sebagai wacana yang bagus.
Maruf mengatakan, dalam perjalanannya tak akan mudah untuk membentuk presidential club. Namun, ia tak merinci apa saja kendala yang bakal dihadapi nantinya.
"Tentang presidential club, saya kira ide itu bagus saja. Hanya memang untuk mewujudkannya itu ya saya rasa perlu ada upaya-upaya lebih besar lagi, lebih keras lagi," ujar Maruf ,Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Jika tak bisa membuat presidential club yang terlegitimasi, Maruf menyarankan agar hal ini diwujudkan dengan forum-forum kecil antara presiden.
"Dengan adanya wadah konsultasi yang tak resmi, maka para presiden terdahulu juga tetap bisa menyampaikan saran dan pandangan atas persoalan bangsa kepada Prabowo nanti" tambahnya. sc
Baca juga: Pengalaman 100 Tahun, Jepang Bersedia Ajari Pemerintahan Prabowo Soal Pelaksanaan Makan Gratis
Editor : Redaksi