Kena Dampak Pandemi Covid 19, Barcelona di Ambang Kebangkrutan

realita.co
Joan Laporta.

BARCELONA - Presiden Barcelona , Joan Laporta melaporkan kerugian besar yang dialami akibat pandemi Covid-19. Klub Liga Spanyol itu mengalami defisit hingga 451 juta euro atau sekitar Rp7.6 triliun.

Barcelona menderita kerugian yang besar selama pandemi yang sudah berlangsung lebih dua tahun. Blaugrana harus melakukan segala cara untuk menekan pengeluaran dan tetap berada di dalam batas financial fair play (FFP)

Baca juga: Dampak Blokade Laut Merah, Pelabuhan Eilat di Israel Resmi Bangkrut

Karena tidak ada pemasukan dari tiket penonton musim lalu, khususnya di Liga Spanyol, Barcelona kini merugi sebesar 451 juta euro (Rp7.6 triliun). Ini membuat klub Katalan itu terancam mengalami kebangkrutam.

Laporta juga tidak menyangkal jika tagihan gaji pemain lebih besar ketimbang pendapatan. Kondisi ini yang membuat mereka merugi dan harus memangkas gaji pemain.

Baca juga: Barcelona Tersungkur, Real Madrid Dipastikan Juara Liga Spanyol

“Barcelona memiliki hutang sebesar 451 juta euro. Tagihan gaji sendiri berjumlah 103 persen dari pendapatan total. Angka itu 20 hingga 25 persen lebih besar ketimbang kompetitor kami,” kata Laporta dikutip Marca.

“Kami mengalami situasi yang sulit ketika negosiasi ulang kontrak pemain. Terdapat pelaksanaan yang harus melewati beberapa kendali internal,” ujarnya.

Baca juga: Barcelona Kalahkan PSG di Paris

Akibat tidak ada pemasukan, Barcelona sampai tidak sanggup membayar gaji Lionel Messi. Pasalnya, mereka tidak diperkenankan memangkas lebih dari 50 persen gaji pegawai, termasuk pemain.

Salah satunya bek veteran mereka, Gerard Pique sampai rela gajinya dipangkas. Alhasil, Barcelona dapat mendaftarkan empat pemain baru yang didapatkan pada musim ini.su/si

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru