COMAS- Jesús Gonzáles Luna, seorang tukang ojek berusia 42 tahun, ditembak mati pada 21 November di Palladerli Avenue, Comas, Peru.
Pada pagi hari tanggal 21 November, seorang tukang ojek Jesús Gonzáles Luna, 42, menjadi korban serangan bersenjata di Palladerli Avenue. Berdasarkan informasi personel Serenazgo, almarhum diserang lima kali tembakan saat melewati kawasan tersebut.
Baca juga: Di Siang Bolong di Jalan Ramai, Pria Ini Tembak Korban hingga Langsung Tewas
Korban dibawa ke Rumah Sakit Nasional Sergio Bernales untuk mendapatkan perawatan, namun ia meninggal karena luka yang serius.
Di TKP, pihak berwenang menemukan tujuh selongsong peluru, dan penyelidikan pertama yang dilakukan oleh Kepolisian Nasional Peru (PNP) menunjukkan kemungkinan motif di balik pembunuhan tersebut merupakan penyelesaian masalah atau kasus pemerasan.
Baca juga: Mabuk, Perwira Polisi Tembak Dada Teman Sendiri
Kamera keamanan di area tersebut menangkap pelarian para tersangka pembunuh bayaran, yang melarikan diri di sepanjang Guillermo de la Fuente Avenue.
Pembunuhan tersebut menambah serangkaian episode kekerasan terkait dengan perselisihan antara kelompok kriminal yang beroperasi di wilayah utara Lima, Peru. Menurut sumber polisi, serangan tersebut mungkin terkait dengan konflik antara geng yang dikenal sebagai “El Monstruo” dan “Los Chimbotanos” , yang bersaing untuk menguasai wilayah di wilayah tersebut.
Baca juga: Karyawan Restoran Tembak Kepala Dua Orang hingga Tewas di Tempat
Organisasi-organisasi ini tidak hanya beroperasi di Comas, tetapi juga di distrik-distrik terdekat seperti Puente Piedra , Carabayllo dan Independencia . Yang terakhir ini, 'Pulpos del Norte', yang dipimpin oleh 'Cojo Carlitos', memberikan pengaruh yang signifikan. Sementara itu, di San Martín de Porres , geng 'Negro Pol' mempertahankan dominasi.
PNP dan lembaga lainnya telah mengidentifikasi 'El Loco Joe', pemimpin 'Los Chimbotanos', sebagai salah satu tokoh paling berbahaya dalam jaringan kriminal ini. Orang ini dituduh memimpin berbagai serangan dan tindakan kekerasan di wilayah tersebut , saat menghadapi faksi saingan seperti “El Monstruo.”yu
Editor : Redaksi