PUNCAK JAYA- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, melaporkan bahwa Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, telah diwarnai kericuhan.
Insiden tersebut menyebabkan pembakaran rumah-rumah warga dan menimbulkan kekhawatiran bahwa kerusuhan ini dapat menyebar ke wilayah lain di Provinsi Papua Tengah.
Baca juga: Hitung Cepat Pilkada Ponorogo, Sugiri-Lisdyarita Ungguli Ipong-Luhur
“Terdapat beberapa masalah, termasuk pembakaran rumah dan insiden lainnya. Kami berharap situasi ini tidak meluas, khususnya di Kabupaten Puncak Jaya,” ungkap Bagja saat konferensi pers di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (29/11).
Bagja menjelaskan bahwa kondisi di Puncak Jaya saat ini masih sangat dinamis, dengan pergerakan massa yang mendukung pasangan calon. Kericuhan dilaporkan terjadi di kantor KPU setempat, sementara ketegangan antarpendukung calon masih berlanjut, termasuk perkelahian menggunakan panah di beberapa lokasi.
Baca juga: Hasil Quick Count BSPN PDIP: Suara Paslon Nomor Urut 3 Bertengger di Atas
“Pergerakan massa dan aksi saling serang dengan panah masih berlangsung. Kami berharap tidak ada korban jiwa akibat insiden ini,” tambah Bagja. Bawaslu juga masih menunggu informasi lebih lanjut terkait situasi di Puncak Jaya, termasuk apakah proses pengambilan surat suara masih berlangsung di area yang terdampak kericuhan.
Bagja juga menyebutkan kemungkinan dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU), namun hal ini masih dalam tahap verifikasi.
Baca juga: Quick Count Sementara, Ketua DPRD Cilegon Ucapkan Selamat atas Kemenangan Robinsar-Fajar
“Kami masih menunggu kepastian apakah PSU diperlukan. Kami juga sedang mengecek apakah kejadian ini cukup signifikan untuk menjadi dasar PSU,” kata Bagja.
Meski begitu, Bawaslu berharap kericuhan ini tidak berlanjut menjadi kekerasan lebih besar atau mengancam keselamatan jiwa, termasuk bagi penyelenggara Pilkada di Puncak Jaya.jy
Editor : Redaksi