Polisi Libatkan Ormas dan Perguruan Pencak Silat Dalam Pengamanan Natal

realita.co
Rakor Eksternal Kesiapan Operasi Lilin Semeru 2021.

MADIUN (Realita) - Selain berkolaborasi dengan TNI,  Polres Madiun Kota melibatkan ormas dan perguruan pencak silat dalam pengamanan ibadah di Gereja saat Natal 2021. Hal itu ditegaskan Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan usai mengadakan kegiatan Rakor Eksternal Kesiapan Operasi Lilin Semeru 2021 bersama Forkopimda di Mapolresta Madiun, Selasa (14/12/2021).

"Selain dari kami, tentunya kami juga berkolaborasi dengan TNI dan stakeholder yang ada. Termasuk juga ormas dalam hal ini Banser dan mungkin mengadopsi tahun sebelumnya juga akan mengajak perguruan pencak silat sebagai kearifan lokal. Karena kita juga ingin memunculkan image Madiun Kota Pendekar," katanya.

Baca juga: Acara Gangster Sakura di Madiun Jelas tanpa Izin, Panitia Masih 'Bebas'

Saat Natal berlangsung, lanjut Kapolres, pihak Gereja diharapkan bisa melakukan pengaturan sedemikian rupa untuk mengidentifikasi jemaatnya guna menghindari kerumunan. Sebagaimana Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomer 66/2021. Selain itu, diharuskan mengantongi izin dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

"Jadi yang masuk gereja sudah ketahuan siapa," terangnya.

Baca juga: Kasus Gangster Sakura Madiun Belum Tuntas

Sementara itu  Wakil Walikota Madiun, Inda Raya Ayu Miko Saputri menyatakan, perayaan Natal di Kota Madiun menyesuaikan aturan yang tertuang dalam Inmendagri. Kapasitas jemaat pun dibatasi 50 persen. Pun juga harus menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. 

"Ketika aplikasi Peduli Lindungi kita massifkan, kita maksimalkan otomatis disitu bisa tercatat seberapa jumlah jemaat yang masuk. Dan juga mengaktifkan satgas Covid-19 di Gereja itu sendiri karena mereka yang tahu jemaatnya siapa," katanya.

Baca juga: Aksi Kriminal Gangster di Madiun; Masyarakat Diimbau Tenang, Polisi Kantongi Nama Pelaku

Dalam rakor tersebut, ada terobosan dari pihak Gereja untuk membagikan kartu kepada jemaat. Selain itu pelaksanaannya terbagi tiga gelombang agar tidak terjadi kerumunan. Harapannya jemaat yang masuk Gereja bisa teridentifikasi.

Sementara itu secara keseluruhan di Kota Madiun terdapat delapan rumah ibadah dengan jemaat 550 orang serta 54 gereja dengan jumlah jemaat 19.365 orang. Dari jumlah itu, 10 diantaranya merupakan gereja besar dengan jumlah jemaat lebih 1.000 orang. paw

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru