PONOROGO (Realita)- Warga Desa Kesugihan Kecamatan Pulung geger, ini setelah salah satu siswi SMPN 2 Pulung Desa Kesugihan tewas saat hendak mengikuti proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% yang mulai dilakukan di sekolah ini, Rabu (05/01/2022).
Nasib naas ini menimpa Putri Agustin Pertiwi (13) siswi kelas IIV E. Kejadian ini sendiri berawal ketika Putri datang kesekolah pukul 06.45 pagi bersama temanya, ia pun langsung masuk ke kelasnya yang berada di lantai dua. Namun tak berapa lama, Putri pun kembali turun dan pamit kepada guru untuk pulang, ia mengeluhkan pusing dan mual.
Baca juga: KKPMP Jatim Gandeng PKBM Alfa Salam dan Realita.co, Sosialisasikan Program "Jangan Putus Sekolah"
" Tadi pamit mau pulang, karena pusing. Memang kelihatan pucet ya. Dijemput sama ayahnya tadi," ujar Guru Bahasa Jawa SMPN 2 Pulung, Anik Wijayanti.
Sementara itu, Harjo (72) kakek Putri mengungkapkan, usai dijemput sang ayah di sekolah, cucunya itu pun langsung dibawa ke Puskesmas Pembantu (Postu) Kesugihan namun akibat belum buka, Putri pun dibawa ke klinik bidan Rumika, namun akibat tidak bisa menangani Putri pun dibawa ke Puskesmas Pulung. Sayang gadis malang ini meninggal dalam perjalanan ke puskesmas.
Baca juga: Menggali Potensi Media Pembelajaran Audio: Alternatif Terlupakan dalam Pendidikan Modern
" Belum sampai ke puskesmas sudah meninggal," ungkap warga RT 02 RW 02 Dukuh Gadungan Desa Plunturan Kecamatan Pulung ini.
Harjo mengaku sebelum meninggal, Putri diketahui sudah tiga hari tidak makan, ia pun juga memiliki riwayat penyakit asam lambung.
Baca juga: EF Kids & Teens Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Guru Probolinggo
" Kalau sakit berat tidak punya. Dia sehat-sehat saja kok. Cuman memang tiga hari ini maemnya susah, dan dulu pernah kena asam lambung," ujarnya.
Di tempat terpisah, Kapolsek Pulung Iptu Hariadi membeberkan penyebab kematian Putri akibat Asfiksia (Kekurangan Oksigen.red). Hal ini diduga kuat akibat masuk angin duduk yang menyerang korban setelah 3 hari tidak makan." Dugaan kuat itu. Dari visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi