Pemerintah Targetkan Ring Road Utara Digarap Awal Tahun Depan

realita.co

LAMONGAN (Realita) - Pemerintah saat ini terus berupaya mewujudkan pembangunan Jalur Lingkar Utara (JLU) atau Ringroad Deket - Plosowayu, yang diharapkan untuk meminimalisasi resiko kecelakaan di perlintasan miring double trak di Jalan Nasional Babat - Lamongan, tepatnya palang pintu kereta, barat terminal Lamongan. 

Terkait rencana itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Lamongan, Sujarwo, menjelaskan jika saat ini pemerintah daerah bersama propinsi sedang melakukan 2 tahapan, diantaranya melakukan pengecekan dan pengukuran kembali titik koordinat lahan yang  dibebaskan. Upaya itu diharapkan agar pada saat pelaksanaan nanti, tidak ada permasalahan di lapangan. 

Baca juga: Masalah Tower BTS Tak Kunjung Selesai, Bupati Lamongan Temui Warga Lingkungan Bandung

"Ada 2 tahapan yang saat ini kita laksanakan, diantaranya melakukan pengecekan kembali titik-titik koordinat, batasan-batasan yang sudah dipatok. Supaya nanti ketika pelaksanaan sudah tidak ada masalah, " kata Sujarwo saat ditemui realita.co, usai acara peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-453, di pendopo Lokatantra, Kamis (26/05/2022). 

"Karena di lapangan sebagian patok masih ada dan sebagian juga ada yang hilang. Oleh karena itu, Balai Besar kembali mengajak BPN untuk mengukur ulang kaitannya dengan patok-patok yang belum ada," lanjutnya. 

Dari sekitar 29 hektar lahan yang dibebaskan, pemerintah selanjutnya akan melakukan proses pembebasan sisa lahan seluas 4,2 hektar, dengan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta masyarakat. 

"Tahapan yang masih belum terbebaskan kurang lebih 14 persen atau 4,2 hektar. Kemarin dari kami sudah melakukan pematokan awal. Setelah itu kami akan sampaikan hasil pematokan ini kepada BPN untuk menerbitkan peta bidang. Dan kemudian nanti akan muncul daftar nominatif yang isinya nama-nama, luas lahan yang akan dibebaskan, dan sebagainya. Hingga selanjutnya akan dilakukan efrisel yang dilakukan oleh konsultan, untuk survei terkait dengan harga, yang nanti akan diputuskan harga per-meter berapa. Serta dimusyawarahkan kembali kepada masyarakat dan dilakukan pembayaran," jelas kepala Dinas PU. Bina Marga Lamongan itu. 

Baca juga: Hasil Mutasi Jabatan 22 Maret di Lamongan, Tunggu Jawaban Kementerian

Sedangkan terkait rencana pekerjaan, pemerintah menargetkan awal tahun depan sudah dapat dilaksanakan. 

"Informasi dari balai, akhir tahun ini diharapkan proses lelang. Karena sekarang masih proses review design atau DED. Setelah proses DED, nanti akan dilelang. Setelah lelang harapannya nanti per 1 Januari sudah SPK, " pungkasnya. 

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, usai memimpin prosesi peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 453 di Pendopo Lokatantra, juga menjelaskan jika saat ini remcana itu sudah masuk dalam perencanaan yang lebih rinci dan lengkap dalam bentuk gambar-gambar design beserta spesifikasinya yang siap dilaksanakan di lapangan. Dirinya juga meminta peran serta masyarakat demi terlaksanannya tujuan tersebut. 

Baca juga: Lamongan Masuk 5 Besar Bangga Award 2024

"Sekarang sudah ada Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh kementerian PU. Kalau sudah masuk DED biasanya sudah terbangun. Makanya nanti paralel dengan pembebasan tanah. Kita berdoa bersama lah agar semua itu bisa terlaksana dan berjalan dengan baik, " kata Bupati. 

Ringroad utara atau Jalan Lingkar Utara (JLU) merupakan alternatif pemerintah dalam upaya minimalisir resiko kecelakaan di perlintasan double trak palang pintu kereta yang ada di jalan nasional Babat-Lamongan, tepatnya di sebelah barat terminal Lamongan. Mengingat kondisi rel tersebut miring hingga tak jarang kendaraan roda 2 ataupun kendaraan besar tergelincir saat kondisi hujan. Alhasil banyak pengendara yang jatuh atau kecelakaan. Bahkan mengakibatkan kemacetan panjang.def

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru