JAKARTA- Hasil riset kuantitatif sejumlah lembaga survei yang menemukan tingkat keterpilihan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak membuat PDI Perjuangan terkecoh dalam hal pencalonan presiden.
Pasalnya, menurut pakar komunikasi politik American Global University, Jerry Massie melihat sejumlah lembaga survei belum objektif dalam risetnya.
Baca juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Sebagai contoh, Jerry membahas hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu yang menempatkan Ganjar berada di urutan pertama dengan elektabilitas 14,3 persen.
"Kalau di Amerika ada Rasmussen, Emerson, Trafalgar, Gallup, Harvard, USA Today sampai Politico saya masih percaya. Tapi kalau SMRC saya masih ragu," ujar Jerry, Selasa (14/6).
Keraguan tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Institute (P3S) ini lantaran keterwakilan responden yang dilibatkan dianggap belum objektif dan merata.
Baca juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
"Jangan-jangan responden dari relawan Jokowi, relawan Ganjar atau orang Jawa Tengah otomatis dia bakal unggul," tutur Jerry.
"Coba survei di DKI Jakarta head to head, paling dia kalah telak dengan Anies. Di Jabar dia keok di tangan Ridwan Kamil. Paling di Banten Ganjar kalah sama Airlangga Hartarto," sambungnya.
Baca juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
Maka dari itu, Jerry menyarankan PDIP sebagai partai yang menaungi Ganjar tidak terburu-buru menentukan capres yang akan diusungnya untuk Pilpres 2024.
"PDIP jangan juga terkecoh dengan survei-survei Ganjar di atas, indikasi settingan bisa ada," ucapnya.jr
Editor : Redaksi