JAKARTA- Khilafatul Muslimin kembali menyatakan bahwa kelompoknya tidak anti-Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan ini untuk membantah tudingan yang diutarakan pemerintah.
Pengurus Khilafatul Muslimin menyampaikan pernyataan sikap itu secara bersama-sama dengan para santri di salah satu pondok pesantren di Purwakarta, kemarin. Jamaluddin, Staf Daulah Jawa Bidang Umum Khilafatul Muslimin, memimpin langsung pernyataan sikap tersebut.
Baca juga: Cuma Intoleran, Khilafatul Muslimin Bukan Teroris
"Kami warga Khilafatul Muslimin tidak anti-Pancasila, tidak anti-NKRI, tidak anti-kebinekaan, Khilafatul Muslimin bukan musuh Pancasila dan tidak akan memusuhi Pancasila," kata Jamaluddin berdasarkan rekaman video yang diterima wartawan.
"Musuh Pancasila adalah komunisme, marxisme, leninisme, kapitalisme, liberalisme, oligarki, dan koruptor," sambungnya.
Dia menegaskan bahwa Khilafatul Muslimin adalah kumpulan jamaah, bukan bentuk sebuah negara.
Baca juga: Irjen Fadil Imran Sebut Ormas Khilafatul Muslimin Bertentangan Ideologi Negara
Pernyataan serupa juga pernah disampaikan amir Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Djhonny Alamsah alias Abu Salma. Dia menyatakan kelompoknya tak ada niat untuk menggantikan Pancasila dengan khilafah di Indonesia.
Ia menyatakan Khilafatul Muslimin tak mempersoalkan mengenai ideologi negara Indonesia itu.
Baca juga: 23 Anggota Khilafatul Muslimin Resmi Jadi Tersangka
"Itulah yang hari ini berkembang, salah diterima masyarakat, katanya kami mau ganti Pancasila, enggak ada. Kami tak tolak Pancasila dan demokrasi. Demokrasi punya negara. Kami justru NKRI dan ini tempat lahir kita. Kami tak ada permasalahan soal itu," katanya, Selasa (7/6).
Hingga kini polisi telah menetapkan status tersangka terhadap 23 orang anggota Khilafatul Muslimin di seluruh Indonesia. Mereka dijerat dengan pelanggaran Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHPidana dan UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang Ormas.nn
Editor : Redaksi