Diberlakukan sejak 1973, UU Aborsi di AS Berhasil Digulingkan

realita.co
Jerry Massie.

JAKARTA (Realita)- Kelompok anti aborsi di Amerika Serikat (AS) merayakan kemenangan terbesar di abad ini. Setelah Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat mencabut UU Aborsi yang kontroversial yang bertahan hampir 50 tahun.

Menurut pakar Politik Amerika Serikat (AS) DR Jerry Massie PhD, Presiden Donald Trump salah satu penentang utama aborsi.

Baca juga: Direktur P3S:  Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik

 “Lewat jargonnya American First and Make America Great Again (MAGA) yang pro kehidupan, pro amerika, pro senjata api, pro kulit putih serta pro nilai-nilai Amerika. Saya pikir ini ambisi Trump yang tertunda sejak dia menjabat pada 2016 lalu,” kata Jerry.

Memang kata dia, sejak UU Aborsi diberlakukan pada tahun 1973, ada sekitar 60-an juta janin yang dibunuh di Amerika.

Alasan utama Supreme Court atau SCOTUS membalikan UU Roe vs Wade tersebut lantaran di Mahkamah Agung AS dikuasai kelompok konservatif pro kehidupan.

“Saat George Bush menjabat presiden dia mengangkat Jhon Roberts dan Clarance Thomas, sedangkan di era pemerintahan Donald Trump ada 4 hakim yang diangkat diantaranya Neil Gorsuch, Samuel Alito, Brett Kavanaugh dan terakhit Hakim Agung perempuan Amy Coney Barrett,” ujar pakar politik dari American Global University ini.

Baca juga: Diduga Lakukan Aborsi, Pasangan Bukan Suami Isteri Meringkuk Dipenjara

Sementara keputusan yang diambil yang mana, Supreme Court memgembalikan UU ini kepada negara-negara bagian.

“Red state atau negara bagian yang dikendalikan Partai Republik mulai Gubernur, Senat dan DPR akan membuat aturan ketat terkait UU Aborsi atau hukuman akan menanti bagi para pelaku aborsi antara lain, Texas, Florida, Arkansas, Missisippi, Kansas, Missouri, Alabama, Utah, South Carolina, Georgia, Arizona, Oklahoma, Montana, sampai Virginia,” jelas Jerry.

Hal ini tambah Jerry, merupakan keuntungan bagi GOP akan memenangkan pemilihan mid term senat dan DPR pada bulan November 2022 mendatang.

Baca juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer

Dia mengingatkan, Amerika sebetulnya negara teokrasi lantaran slogan mereka adalah, One Nation Under God, God Bless America and In God We Trust dan bahasa latin Minus Malum.

“Saya prediksi 30 sampai 40 kursi mereka akan menang di DPR dan 5 sampai 7 kursi di Senat,” kata dia.jr

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru