Nelangsa, Khoirul Jadi Satu-Satunya Siswa Kelas I di SD Ponorogo Ini

realita.co
Khoirul (6) saat didampingi guru mengikuti pembelajaran di kelas I tanpa teman sekelas.

PONOROGO (Realita)- Kondisi dunia pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Ponorogo kian memprihatinkan. Diduga akibat kalah bersaing dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan SD swasta, sekolah negeri kini mulai sepi peminat.

Seperti yang terjadi di SD Jalen Kecamatan Balong ini misalnya, akibat kalah bersaing dengan MI swasta yang berada di Desa Jalen Kecamatan Balong, SD di bawah naungan Dinas Pendidikan Ponorogo pada tahun ajaran 2022-2023 hanya mendapat satu siswa untuk kelas I. 

Baca juga: SD-SMP di Surabaya Buka Posko Layanan PPDB, Dispendik: Permudah Peserta Didik Akses PPDB Online

Ialah Khoirul (6) yang menjadi satu-satunya siswa kelas I di sekolah ini. Akibat tak memiliki teman ia pun harus bergabung bersama siswa kelas II yang hanya berjumlah 3 siswa. 

Kepala SDN Jalen Ponorogo Dedi Agung Nugroho mengatakan, total siswa di SDN Jalen berjumlah 34 siswa. Ia mengungkapkan, penurunan siswa di sekolah ini terjadi sejak 5 tahun lalu semenjak MI swasta di Desa Jalen berdiri. Pihaknya pun telah berupaya keras untuk menjaring siswa di TK sekitar namun nihil hasil. 

" Sejak MI itu ada siswa disini menurun setiap tahunnya. Kita juga sudah mensosialisasikan untuk penerimaan murid baru di TK TK sekitar namun tahun ini kita kelas I cuman dapat satu," ujarnya, (13/07/2022). 

Baca juga: Asah Keberanian Siswa, TK ABA 01 dan KB Mentari Batu Gelar Pameran Creative Action

Dedi mengungkapkan, akibat hanya memimiliki satu siswa di kelas satu, ia pun terpaksa menggabungkan Khoirul (6) dengan siswa kelas II. Dimana dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), aka ada dua guru di satu rungan, yang terdiri dari guru kelas II dan Guru kelas I yang akan membimbing Khoirul belajar di sekolah.

" Kita jadikan satu di kelas dua. Karena siswanya juga gak mau di kelas satu karena tidak ada temanya. Nanti KBM nya ada dua guru di kelas II," ungkapnya. 

Baca juga: KKPMP Jatim Gandeng PKBM Alfa Salam dan Realita.co, Sosialisasikan Program "Jangan Putus Sekolah"

Sementara itu, Khoirul mengaku ia mau bersekolah di SDN Jalen karena sang kakak Agus juga pernah menjadi alumni sekolah ini. Ia pun mengaku sekolah ini dekat dengan rumahnya.

" Kakak dulu sekolah disini. Karena dekat dari rumah," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru