Dais-Gaul FM Kerjasama Siaran Udara Kajian Kitab Kuning

realita.co
Wakil Ketua I PP MAJT, Prof Dr Ir H Edi Noersasangko, M.Kom atas nama Dais FM dan Komisaris Utama PT Radio Kharisma Insan Dinamik Semarang, (Gaul) FM, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, di Lantai 7 Kampus Unwahas.

SEMARANG (Realita) - Belajar kitab kuning bukan hal mudah. Kitab yang memiliki nilai keilmuan tinggi tentang Islam karangan para ulama besar, selama ini baru dikuasai di lingkungan pesantren. Mengingat untuk dapat membaca sekaligus menguasai kitab ini, diperlukan kemahiran ilmu nahwu shorof atau tata bahasa arab yang tinggi yang biasa diajarkan di pesantren. Maka tidak semua orang dapat belajar kitab kuning dengan sempurna, bila belum menguasai ilmu nahwu shorof.

Namun, mengingat kedalaman ilmu yang tinggi dari kitab kuning, terlebih sangat efektif bila ilmu tersebut diimplementasikan kepada masyarakat luas sebagai solusi dalam mengurai berbagai persoalan ibadah dan sosial, maka Radio Komunitas Dais Masjid Agung Jawa Tengah selama belasan tahun menyiarkan kajian kitab ini secara on air, menghadirkan narasumber ulama-ulama berkompeten.

Baca juga: Unilever Indonesia Gelar Gerakan Masjid Bersih di Masjid Agung Jawa Tengah

Hasilnya terbukti positif, seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar kajian kitab ini terus meluas. Kendala yang dialami Dais FM, keterbatasn wilayah layanan Dais sebagai radio komunitas yang menurut regulasi penyiaran maksimal hanya 2,5 kilometer udara. Maka berbagai terobosan harus dilakukan oleh Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) untuk mengatasi keterbatasan tersebut agar siaran kajian kitab kuning sebagai misi dakwah wasathiyah semakin meluas..

Akhirnya, Tim Pengembangan Radio Dais yang dibentuk PP MAJT, memprogramkan dua langkah strategis, berupa peningkatan kualitas siaran dan memperluas jangkauan layanan.

Konkretnya, Sabtu (16/7/2022), dilakukan Penandatanganan Kerja Sama antara Wakil Ketua I PP MAJT, Prof Dr Ir H Edi Noersasangko, M.Kom atas nama Dais FM dengan Komisaris Utama PT PT Radio Kharisma Insan Dinamik Semarang, (Gaul) FM, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, di Lantai 7 Kampus Unwahas. Kerja sama yang disepakati saling merelai siaran.

Hadir dalam acara tersebut sesepuh Jawa Tengah KH Ali Mufiz, MPA, Rektor Unwahas, Prof Dr H Mudzakir Ali, MA beserta jajarannya, Sekretaris PP MAJT Drs KH Muhyiddin, MAg beserta Tim Pengembangan Radio Dais.

Koordinator Pengembangan Radio Dais H Isdiyanto Isman SIP, mengatakan,  setiap Senin-Sabtu, siaran Dialog Interaktif Kajian Kitab Kuning Radio Dais, jam siar pukul 16.30 – 17.30 dan jam siar 18.00 -  19.00, direlay Radio Gaul FM. 

Setiap Senin-Rabu program siaran “Ruang Gaul” Gaul FM, setiap pukul 13.00-14.00, dirilay Dais FM. Siaran dari Ruang Gaul ini berisi acara takshow tematik tentang hukum, ekonomi, kesehatan dan teknologi yang menjadi andalan Gaul FM. Kerja sama disepakati selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.

Baca juga: Kunjungan Konjen China Xu Yong di MAJT Bahas Lanjutan Kerjasama

Menurut Isdiyanto, program siaran dialog interaktif kajian kitab kuning hingga kini hanya dimiliki Radio Dais, sekaligus menjadi cirikhasnya Radio tersebut. Bila dalam dunia jurnalistik masuk kategori berita eklusif, yang nilai beritanya sangat tinggi sekaligus sebagai kredibilitas media.

Wakil Ketua I PP MAJT, Prof Dr Ir H Edi Noersasongko, M.Kom menyatakan syukur akhirnya penandatanganan lancar dilaksanakan untuk lima tahun ke depan. PP MAJT berharap kerja sama ini sebagai upaya mendukung misi dakwah wasathiyah PP MAJT diantaranya dikembangkan melalui Dais FM. Berarti mulai sekarang setiap harinya akan direlay Gaul FM sehingga jangkauan pendengar menjadi semakin luas.

Komisaris Utama Gaul FM yang juga Ketua PP MAJT, Prof Noor Achmad berharap dakwah wasathiyah yang dimasifkan radio Dais dan Gaul FM, sebagai kepanjangan misi PP MAJT pada akhirnya akan menjadi cirikhas dakwahnya Jawa Tengah. Kerja sama kedua radio ini diharapkan pula diikuti kerja sama antara Udinus, dan MAJT dalam aspek yang lebih luas lagi. 

Ketua Baznas RI ini berharap, dalam siaran kajian kitab kuning, agar tidak dodominasi oleh karya-karya ulama Timur Tengah saja, tetapi justru saatnya memperkuat kitab-kitab karya ulama nusantara, yang repoutasinya juga telah mendunia. Misalnya kitab karya Ulama kesohor kita KH Sholeh Darat, Syeck Nawawi Albantani, Hadratusy Syech Hasyim Asy’ari dan masih banyak lagi.

Baca juga: Para Kiai, Santri dan Masyarakat Gemakan Salawat di PPFF

“Saatnya kini, kitab-kitab karya ulama nusantara, kita kaji di radio Dais dan Gaul FM, yang karya-karya itu saat ini sangat dinanti dan dibutuhkan masyarakat karena lebih membumi dengan masyarakat kita, sekaligus sebagai penghargaan atas karya-karya besar ulama nusantara kita,” tegasnya.

Sesepuh Jawa Tengah KH Ali Mufiz MPA mengatakan, kerja sama  siaran bersama Dais-Gaul FM, sebagai sesuatu yang strategis, di tengah pesatnya masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial. Mengingat siarannya juga dikembangkan dengan teknologi streaming di Youtube dan sejenisnya, maka akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati siaran dialog interaktif kajian kitab kuning tersebut. 

“Tentu siaran tersebut mendukung misi dakwah wasathiyah yang menjadi cirikhas Masjid Agung Jawa Tengah, sebagai majid yang bereputasi internasional,” katanya.

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru