Parah! Negara lain Menurunkan Harga BBM, Indonesia Malah Naikkan

realita.co

JAKARTA-  Inflasi 5% tapi inflasi makanan sudah 11,5%. Rakyat betul betul sedang susah. Kok tega2nya naikkan harga BBM. Apa bisa ditunda atau dicari alternatif lain tanpa perlu naikkan harga BBM ? Bisa banget !!

Akibat kenaikan BBM, ekonomi rakyat yg mulai membaik, eh digebuk malah rontok !

Baca juga: Puti Guntur Soekarno Konsisten Bangun Generasi Milenial Berlandaskan Ideologi Bangsa

Kenaikan harga BBM bisa ditunda karena harga minyak mentah dunia sudah mulai turun. Harga minyak mentah dunia pernah naik sampai $120 per barel. Hari ini sudah kembali turun ke $89 per barel. Trend harga turun, ngapain BBM dalam negri naik, kecuali menutup ineffesiensi Pertamina?

Pemerintah Jokowi tidak kreatif, selalu mencari cara yg gampang yaitu ‘nambah utang’  dan ‘menaikkan harga-harga’ yg bikin susah rakyat! Pejabat yang ilmunya cuman segitu, ndak usah S3! Negara lain menurunkan harga BBM, Indonesia malah  menaikkan harga BBM - dasar koplok 

Baca juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Dampingi Presiden Joko Widodo Cek Harga di Pasar Dukuh Kupang

Bagaimana tidak naikkan harga BBM ? Perintahkan  Komisaris & Direksi potong ineffesiensi Pertamina & PLN sebesar 20%. Itu bukan hal yg sulit asal mereka bersih dan profesional, bukan titipin politik dan hutang budi Jokowi (Ahok). Klo itu dilakukan, tidak perlu BBM naik!

Gimana caranya tidak menaikkan harga BBM ?  Pemerintah fokus mengurangi cicilan bunga & pokok utang, yg tahun ini 805T, 1/3 dari APBN, pos anggaran utama Jokowi ! Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang 1/4-nya (200T), BBM tidak perlu naik !

Baca juga: Wali Kota Eri Dampingi Presiden Jokowi Pantau Harga Pangan di Pasar Soponyono

Esensinya sederhana,, pemerintahan Jokowi tidak kreatif dan tidak berpihak pada rakyat ! Bisanya hanya ‘nambah utang mahal’ dan ‘naikkan harga’ yg bikin susah rakyat. Padahal ada cara lain, tidak perlu naikkan BBM. Ndak kreatif, tapi songong pula  Jokowi wis, cukup sudah!

Rizal Ramli

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru