PONOROGO (Realita)- Proses Outopsi jasad Albar Mahdi (17) Santri Gontor 1 Ponorogo yang tewas akibat dianiaya seniornya, berlangsung 6 jam di TPU Sungai Selayur di Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (08/09/2022).
Dalam outopsi ini 2 tim dokter forensik Bidokkes Polda Sumsel didampingi anggota Sat-Reskrim Polres Ponorogo diterjunkan untuk memeriksa jasad korban yang telah dimakamkan 16 hari lamanya.
Baca juga: Ngabuburit ala Santri Gontor Ponorogo, Bikin Kaligrafi Raksasa Penyemangat Belajar
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, dari hasil outopsi tim dokter terhadap jasad Santri kelas V itu, ditemukan bekas memar pada bagian dada korban. Diduga bekas memar itu disebabkan pukulan benda tumpul.
" Jadi hari ini sudah dilakukan outopsi jasad korban di TPU Slayur Palembang selama 6 jam. Dari Outopsi ditemukan bekas memas di dada duduga akibat pukulan benda tumpul," ujarnya.
Baca juga: PJ Gubernur Banten Resmikan Ponpes Salafi Darunnajah 2
Catur belum mengetahui pasti apakah memar di dada korban itu, yang membuat korban meninggal dunia usai dianiaya dua santri seniornya. Ia juga belum berani memastikan memar di jasad korban akibat pukula pentungan kayu yang kini diamankan petugas sebagai barang bukti.
" Untuk penyebab kematian biar saksi ahli yang menyampaikan. Kami hanya menyampaikan hasil temuan outopsi di lapangan saja," ungkapnya.
Baca juga: Soal Kasus Penganiayaan di Ponpes, DPRD Ponorogo: Evaluasi Kita Bersama
Lebih jauh, Catur menjelaskan hingga kini sudah ada 20 saksi yang diperiksa petugas dalam kasus ini. Dengan tambahan, dua petugas rumah sakit Yasyfien Darusalam Gontor dan dua pengasuh pondok.
" Up date kasus sudah ada 20 saksi yang diperiksa. Setelah ini kami akan gelar perkara kasus ini untuk menentukan status dua terduga pelaku. Saat ini statusnya masih terduga pelaku," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi