Elektabilitas dan Potensi Menang Rendah, PDIP Disarankan Tak Usung Puan

realita.co
Puan Maharani.

JAKARTA -Pengamat Politik Citra Institute, Efriza memprediksi PDIP akan kalah dalam Pilpres 2024 jika mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden.

Efriza mengatakan, elektabilitas Puan Maharani tidak tinggi, bahkan lebih kecil di banding kader PDIP Ganjar Pranowo. Atas dasar ini, dia menyarankan PDIP mengusung Ganjar ketimbang Puan.

Baca juga: Survei Pilkada Kota Madiun, Paslon Maidi-Panuntun Lebih Unggul

"Puan dalam berbagai survei dipasangkan siapapun juga tak berpotensi besar memberikan kemenangan bagi PDIP," kata Efriza, kemarin.

"Jadi Puan lebih baik tidak lagi diprioritaskan oleh PDIP, sebab dari elektabilitas dan potensi menang sama-sama rendah," sambungnya.

Efriza menyebut, hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyimpulkan bahwa Ganjar berpasanngan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AH) berpotensi menang di Pilpres 2024. 

"Paket pasangan ini yang mungkin juga dicari dan dinanti karena memiliki kecenderungan melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi, artinya tidak banyak resistensi terhadap pemerintah saat ini," imbuhnya.

Baca juga: Citra Institute: Elektabilitas Maximus Tipagau-Peggi Patricia Pattipi Teratas di Pilkada Mimika

Menurut Efriza, pasangan Ganjar-AH menjadi perpaduan yang baik. Ganjar mewakili unsur eksekutif daerah, sedangkan AH dari eksekutif pusat.

"Paket pasangan calon ini berpotensi didukung PAN dan PPP sebagai bagian KIB. Sebab, kedua partai ini memang pemilih anggota internalnya cenderung juga menguat kepada Ganjar Pranowo," ujar Dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo itu.

Sebagai informasi, LSI Denny JA menyimpulkan pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 42,1 persen akan mendukung pasangan Ganjar-AH. Sementara ada 18,2 persen pemilih Jokowi-Maruf memilih Prabowo Subianto–Puan Maharani, dan 15,5 persen memilih Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca juga: Survei Citra Institute: Elektabilitas Maximus-Peggi Ungguli JOEL-AIYE di 4 Dapil

"Pemilih Prabowo–Sandi sebanyak 14,6 persen memilih Ganjar–AH, 38,6 persen, memilih Prabowo–Puan, dan 34,8 persen memilih Anies–AHY," kata Adjie.

Dari segmentasi desa dan kota, Ganjar–AH banyak didukung oleh pemilih yang tinggal di desa. Pemilih yang tinggal di desa 31,4 persen memilih Ganjar–AH. Pemilih yang tinggal di kota memilih Ganjar–AH sebanyak 26,5 persen.

"Pemilih yang tinggal di desa yang memilih Prabowo–Puan di angka 24 persen, dan memilih Anies–AHY di angka 18,8 persen. Pemilih yang tinggal di kota memilih Prabowo-Puan di angka 23,5 persen, dan memilih Anies–AHY di angka 32,6 persen," kata Adjie Alfaraby.war, aku

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru