Timnas Belanda Akan Hibur Pekerja Migran di Qatar

realita.co
Para pekerja dari Nepal membangun Logo Piala Dunia Qatar di dinihari.

AMSTERDAM - Timnas Belanda mengagendakan pertemuan dengan sejumlah pekerja migran di Piala Dunia 2022. Hal itu bertolak belakang dengan perintah FIFA.

Baca juga: Belanda Bantai Romania 3-0

Belanda menjadi salah satu peserta Piala Dunia 2022, yang digelar pada 20 November hingga 18 Desember mendatang. Tim Oranje siap tampil di Qatar, dengan sudah mengumumkan daftar pemain yang dibawa ke ajang tersebut.

Di luar urusan teknis menuju Piala Dunia 2022, Belanda rupanya membawa misi khusus. Virgil van Dijk dkk bertekad membawa agenda khusus.

Belanda akan menemui pekerja migran di Qatar, yang kondisinya tengah disorot. Banyak laporan menyebut, pekerja migran yang mempersiapkan venue Piala Dunia 2022 diperlakukan tak layak olah tuan rumah. Beberapa laporan investigasi menyebut, ribuan pekerja tewas dalam mempersiapkan gelaran Piala Dunia 2022.

Pelatih Louis van Gaal, yang juga vokal mengkritik gelaran Piala Dunia 2022, mengonfirmasi agenda pertemuan nanti. Pria berusia 71 tahun itu mengatakan bahwa sikap Belanda sekaligus membawa pemikiran KNVB, yang memang vokal mengkritik Qatar selaku tuan rumah.

"Pertama-tama, kami akan pergi ke Qatar untuk menjadi juara dunia. Tetapi tentu saja, kami juga melihat lebih dari sekadar sepakbola," katanya, dilansir AP.

"kami merasa penting untuk bertemu dengan orang-orang yang terlibat. Oleh karena itu, kami mengundang mereka ke pelatihan kami untuk memberi mereka kenangan indah juga," ujarnya.

Sikap Timnas Belanda ini justru bertolak belakang dengan perintah FIFA. Sebelumnya, induk federasi sepakbola seluruh dunia itu sempat memberi perintah kepada peserta Piala Dunia 2022, yakni meminta mereka fokus ke sepakbola, jangan urusan yang lain.

Timnas Belanda sendiri akan tergabung di Grup A Piala Dunia 2022. Runner up Piala Dunia tiga kali itu tergabung dengan tuan rumah Qatar, Senegal, dan Ekuador. Laga perdananya adalah menghadapi Senegal di Al Thumama, Doha, 21 November mendatang.

Baca juga: Drama Adu Pinalti, Inggris Kalahkan Swiss

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru