Longsor Ngrayun, Bupati Ponorogo Turunkan Alat Berat Buka Akses

realita.co
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat memimpin pembersihan jalan Selur-Cepoko yang tertutup longsor

PONOROGO (Realita)- Longsor yang menerjang puluhan titik di Kecamatan Ngrayun, menutup akses jalan yang berada di wilayah ini. Hal ini membuat warga setempat sempat terisolasi beberapa waktu akibat kejadian ini. 

Dari data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, longsor yang terjadi pukul 20.00, Senin (14/11/2022) malam kemarin itu, membuat sejumlah jalan antar desa dan dusun di wilayah ini tertutup longsor. Paling parah terjadi di Desa Selur dengan total 11 titik longsor. Tak hanya di Selur, longsor juga terjadi di Desa Gedagangan, Cepoko,  dan Wonodadi Kecamatan Ngrayun. 

Baca juga: Longsor Landa Ponorogo, 5 Rumah Rusak, Kerugian Capai Puluhan Juta

" Yang membutuhkan alat berat ada di 4 titik di Desa Selur, akses jalan tertutup longsor akibat hujan yang terjadi mulai pukul 18.00 Senin sore hingga dini hari kemarin," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono, Selasa (15/11/2022). 

Surono menambahkan, tak hanya akses jalan warga yang tertutup matrial longsor. Bahkan pagar di SDN 5 Selur ikut amblas akibat longsor. 

" Ada pagar SDN 5 Selur yang roboh, dan 5 rumah warga Selur yang terimbas longsor juga," ungkapnya. 

Baca juga: Jenazah Ayah dan Anak Ditemukan Tertimbun Longsor di Cianjur

Mengetahui hal ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko turun tangan mengatasi bencana longsor yang mengepung Kecamatan Ngrayun. Dengan menerjunkan sebuah alat berat, Bupati Giri membuka akses jalan warga yang tertutup akibat terjangan longsor. 

Bupati Sugiri mengatakan, satu unit alat berat yang didatangkan ini digunakan untuk membuka akses jalan warga. Hal ini agar lalu lintas warga tidak terganggu denga matrial longsor yang menutup jalan. 

" Kita percepat dulu pembukaan akses jalan warga, karena titik longsor yang parah terjadi di akses jalan," ujarnya. 

Baca juga: Terdampak Bencana 2 Kilometer Jalan Rusak Parah, DPU Ponorogo: Butuh Rp 5 M

Sugiri menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dampak longsor yang terjadi di Kecamatan Ngrayun. Pun denga upaya mitigasi pencegahan bencana longsor agar tidak kembali terjadi. 

" Ini sedang didata dampaknya, termasuk yang sekolah juga. Mitigasi penting mengingat hujan masih tinggi. Warga yang berada di kawasan potensi longsor diharapkan untuk waspada dan sigap bila muncul tanda-tanda longsor,"pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru