PONOROGO (Realita)- Peternak sapi di Kabupaten Ponorogo kini harus meningkatkan kewaspadaanya. Pasalnya, ditengah merebaknya Penyakit Mukut dan Kuku (PMK) jilid dua, penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) kini mulai ditemukan di Kabupaten Ponorogo.
Dari data di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, tercatat ada 3 Sapi potong di Ponorogo yang terjangkit LSD. Kasus ini terjadi di Desa Wotan Kecamatan Pulung, Desa Jenangan Kecamatan Sampung, dan Desa Ngadirojo Kecamatan Sokoo.
Baca juga: Pengawasan Hewan Kurban di Kota Cilegon Diperketat
" Tiga yang dilaporkan tersebut sapi potong semua," ujar Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun, Jumat (10/02/2023).
Kendati demikian, Masun mengungkapkan kategori paparan LSD di 3 Kasus itu masih stadium awal, dan sudah ditangani pihaknya.
" Masih stadium awal, saat ini proses pengobatan," ungkapnya.
Baca juga: Belum Genap Sebulan, Sapi Terjangkit LSD di Ponorogo Capai 49 Ekor
Pihaknya menduga 3 sapi terpapar LSD itu, berasal dari luar daerah. Dimana sejumlah kabupaten tetangga Ponorogo kasus LSD tengah tinggi. Terlebih mobilisasi ternak sapi dari luar daerah masuk ke Ponorogo masih tinggi hingga kini.
" Daerah tetangga kita saat ini tinggi LSD, apalagi lalu lintas agak terbuka," tambahnya.
Baca juga: Alhamdulillah, Ratusan Peternak Sapi Terdampak PMK Ponorogo Terima Ganti Rugi
Lebih jauh, Masun mengaku pihaknya kini tengah berkordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk menerapkan pembatasan wilayah, untuk memfilter sapi luar masuk ke Ponorogo.
" Kita masih nunggu dulu dari Provinsi seperti apa teknisnya. Tapi ini masih kita lakukan kordinasi dulu seperti apa mekanisme nya," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi