Fans Bola Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia, Suara PKS dan PDIP Diprediksi Nyungsep

realita.co
Silaturahmi kebangsaan yang digelar PKS dan PDIP beberapa waktu lalu.

KEGAGALAN perhelatan piala dunia di tanah air lantaran political interest (kepentingan pollitik) yang kuat. Seyogianya, World Cup U-20 murni bola, tapi justru disusupi oleh politik. 

Oleh karenanya, FIFA secara tegas membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.

Baca juga: Direktur P3S:  Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik

Dua partai penentang PKS dan PDI-P saya prediksi akan ditinggalkan para voters (pemilih) di pilpres terutama para bola mania atau fans bola tanah air 

Sebut saja, Persib punya fans nomor 1 di Asia yang mencapai 22 juta dan nomor 23 di dunia. 

Saya lihat dua parpol ini akan nyungsep. Ini bukan sekadar ancaman para pencinta sepak bola tapi tekad mereka sudah bulat.

Selain itu Ganjar Pranowo bakal mengalami hal yang sama yakni akan ditinggalkan para fans bola 

Lantaran dirinya dan Gubernue Bali Wayan Koster secara terang-terangan menolak kehadiran timnas Israel U-20.

Baca juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer

Ini sama dengan mereka menolak, mempermalukan  dan menampar wajah FIFA 

PKS dan PDIP harus sadar pemilih khususnya dari bola di Indonesia cukup besar.S Indonesia sendiri berada di urutan ketiga dengan jumlah  fans bola terbesar di dunia dengan jumlah 24,3 juta jiwa.

Urutan pertama diduduki oleh Brasil dengan 53,3 juta jiwa. Urutan kedua adalah Amerika Serikat dengan jumlah 48,9 juta. 

Baca juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah

Untuk posisi keempat diduduki oleh Meksiko dengan 24,1 juta jiwa dan urutan terakhir adalah Turki dengan total jumlah sebesar 23,3 juta jiwa.

Itulah jadinya jika para politisi buta bola tapi sok tahu bola. Mereka telah membunuh bakat dan talenta anak muda. Dan telah melukai puluhan juta suporter bola tanah air.

Jerry Massie : Direktur Political and Public Policy Studies (P3S)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru