INDRAMAYU - Sebuah foto prosesi Salat Id di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, viral di media sosial. Terlihat ada seorang wanita yang satu saf dengan jemaah pria di barisan depan.
Dikutip dari detik, Senin (24/4/2023), di foto lainnya, jemaah perempuan itu masih duduk di barisan depan untuk mendengarkan khutbah. Dokumentasi itu diperkuat dengan video yang diunggah di akun YouTube Al-Zaytun Official dengan judul (AL-ZAYTUN) KHUTBAH IED AL FITHRI 1444 H.
Baca juga: Ponpes Al-Zaytun Jangan Dibubarkan, tapi Dibina
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Satori, mengatu tak tahu tata cara ibadah yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun, termasuk melaksanakan Salat Id yang menuai kontroversi itu. Satori menyebut, perempuan seharusnya berada di barisan belakang laki-laki.
Baca juga: Habib Bahar: Aku Makan Kau, Panji Gumilang!
"Ya saya tidak tahu praktik. Ada perempuan di depan gitu ya secara hukum tidak haram dan tidak membatalkan tapi tata caranya tidak sesuai dengan tata cara anjuran Rasul tentang saf salat jadi perempuan kan di belakang tidak di depan," kata Ketua MUI Indramayu, KH Satori, Minggu (23/4/2023).
Satori menyebut Ponpes Al-Zaytun dikenal tertutup. Sampai saat ini, tambah Satori, tidak ada transparansi yang diterima oleh MUI.
Baca juga: Mahfud Pastikan Ada Pelanggaran Hukum yang Dilakukan Panji Gumilang
"Memang Al-Zaytun itu kan pesantren di Indramayu, eksklusif kita tidak bisa intervensi apa-apa dan kalaupun kita tidak suka juga susah, levelnya nasional pun kadang tidak ditanggapin gitu," kata Satori.ik
Editor : Redaksi