Sebut Dikuasai Preman, Parkir Ponorogo Akan Diswastanisasi

realita.co
Sejumlah Jukir saat memarkirkan kendaraan di kawasan Aloon-Aloon Ponorogo. Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Maraknya kebocoran potensi PAD Ponorogo dari sektor retribusi parkir tampaknya ditanggapai serius oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Pasalnya, untuk menanggulangi hal itu, pihaknya berencana akan menswastanisasi pengelolaan parkir tepi jalan umum di kota Ponorogo. 

Hal ini diungkapkan Bupati Sugiri usai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Ponorogo, Senin (15/05/2023). 

Baca juga: Gelar Apel Dengan Dishub, Wali Kota Eri Minta Serius Tangani Parkir Liar

Giri menyebut, wacana swastanisasi pengelolaan parkir diklaim menjadi solusi terbaik, selain penerapan E-Parking yang akan digenjot pelaksanaanya dilapangan. 

" Untuk E parking akan kita pihak ketigakan (swastanisasi.red) biar kemudian jernih. Akan segera kita rapatkan," ujarnya. 

Baca juga: Amankan Tiga Jukir Liar, Dishub Surabaya Sosialisasikan Penggembokan Kendaraan di Kota Lama

Sugiri mengeklaim selain mengamankan potensi PAD yang ada, langkah ini untuk menghilangkan preman-prema  parkir yang menguasai spot parkir di sejumlah ruas jalan di Kota Ponorogo saat ini. 

" Kita cari yang tidak bocor, omsetnya banyak, yang tidak dikendalikan oleh preman, dan tidak membebani Jukir. Mereka harus tetap bekerja, tapi dengan hasil yang halal," ungkapnya. 

Baca juga: Wali Kota Eri Beri Instruksi Tegas untuk Dishub Atasi Parkir Liar di KBS

Menurutnya, kebijakan ini berangkat dari hasil ironi realisasi retribusi parkir jalan umum saat 21 hari pelaksanaan pasar malam Aloon-Aloon Ponorogo kemarin, yang hanya Rp 35 juta. 

" Jelas, saya kemarin marah-marah, parkir membeludak kayak gitu, realisasi ke PAD cuman Rp 35 juta. Kita minta teliti itu semua, dimana kebocoranya. Mari kita hijrah ke E-Parking," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru