LAMONGAN (Realita) - Serangan hama wereng yang mengakibatkan ratusan hektar sawah petani di Lamongan gagal panen, mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan fraksi Gerindra, Anshori.
Menurutnya, panen padi musim ini menjadi tumpuan hidup para petani. Sehingga ia menyesalkan sikap Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan yang dinilai lambat.
Baca juga: Freddy Wahyudi Ditunjuk sebagai Ketua Sementara DPRD Lamongan
"Musim tanam kedua ini sangat memprihatinkan bagi para petani padi di Lamongan. Karena panen saat ini menjadi harapan dan tumpuan bagi mereka (petani)," kata Anshori kepada realita.co, Senin (26/06/2023).
"Saya menyayangkan Pemkab Lamongan yang terkesan lambat dalam mengantisipasi kekeringan dan hama wereng ini. Sehingga kegagalan panen padi tak terelakkan," ujarnya.
Lebih lanjut pria yang juga sebagai wakil ketua DPC. Partai Gerindra Kabupaten Lamongan itu menyampaikan hasil dialog saat bertemu langsung dengan para petani. Ia menyatakan banyaknya keluhan dalam upaya memberantas hama wereng dan mahalnya harga obat.
"Upaya pengobatan hama wereng yang dilakukan petani tidak semuanya menuai hasil. Banyak juga yang di lepas dan akhirnya gagal panen. Selain itu mahalnya harga obat-obatan juga membuat para petani berfikir untuk terus melakukan penyemprotan, karena tidak cukup dilakukan tiga sampai empat kali, " pungkasnya.
Baca juga: Bacalon Bupati Abdul Ghofur, Masih Dilantik Jadi Anggota DPRD Lamongan
Dirinya menambahkan kerap kali mengingatkan pada dinas terkait, yang pernah disampaikan saat hama wereng menyerang hektaran lahan pertanian di beberapa Kecamatan yakni Sukodadi dan Sekaran.
"Kita juga sudah meminta agar Pemkab mencarikan solusi terkait hama wereng saat sebagian petani padi di Kecamatan Sukodadi dan Sekaran mengalami gagal panen seperti saat ini. Namun kenyataannya serangan hama wereng semakin meluas, " ujarnya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Mohammad Wahyudi, Plt. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan yang sebelumnya bernama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, mengaku sudah melakukan upaya penanggulangan dengan melakukan pengobatan bersama kelompok tani di masing-masing desa terdampak.
Baca juga: Sebanyak 50 Anggota DPRD Lamongan Terpilih, Resmi Dilantik
"Sudah mas, seperti yang dilakukan hari ini di Karanglangit dan lain-lain, dengan melakukan identifikasi dan analisa di lapangan bersama kelompok tani. Setelah diketahui penyebabnya terus kami lakukan pengobatan bersama-sama, " pungkasnya, Jum'at (26/06/2023).
Sementara dari pantauan realita.co, dan berdasarkan keterangan yang dihimpun, terdapat heltaran lahan pertanian di 5 kecamatan di Kabupaten Lamongan, yakni Kecamatan Sukodadi, Sekaran, Turi, Maduran dan Pucuk, yang terserang hama wereng, bahkan sebagian mengalami gagal panen. Terlebih pengakuan dari salah seorang petani yang mengalami kerugian hingga 60 juta rupiah.def
Editor : Redaksi