Sokong Pembangunan Daerah, PUDAM Ponorogo Sumbang Ratusan Juta untuk PAD

realita.co
Kantor PUDAM Ponorogo. Foto: Zainul

PONOROGO (Realita)- Suksesi pembangunan daerah tampaknya tak hanya menjadi prioritas semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ponorogo, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun ikut berpartisipasi dalam menopang pembangunan berkelanjutan di Bumi Reog. 

Seperti yang dilakukan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Dharma Ponorogo ini. Sebagai perusahaan daerah milik Pemkab Ponorogo yang melayani jasa distribusi air bersih kepada masyarakat. PUDAM setiap tahunnya memberikan sumbangsi dari keuntungan perusahaan mencapai ratusan juta rupiah. 

Baca juga: Warga Satu Desa di Ponorogo Kesulitan Air Bersih, PUDAM: Pipa Terlindas Truk Tambang

Dari data PUDAM Ponorogo tercatat, pada tahun 2022 lalu, dari keuntungan bersih perusahaan mencapai Rp 1,3 miliar, PUDAM memberikan sumbangsi ke PAD sekitar Rp 500 hingga Rp 600 juta. Dibandingkan tahun 2021, jumlah setoran PUDAM ke PAD ini terbilang meningkat, dimana dari keuntungan bruto Rp 1,5 miliar, Rp 400 juta sampai Rp 500 juta masuk ke kas daerah. 

" Untuk menyokong PAD kami memberikan Deviden atau pembagian dari laba perusahaan. Sekitar 50 persen dari laba perusahan. Pada tahun 2022 itu kita laba sebelum pajak itu Rp 1,6 miliar. Dipotong pajak tinggal Rp 1,3 miliar sekian.  Nah nanti tergantung pak bupati (Sugiri Sancoko.red) apakah 50 persen dari laba ini masuk PAD, itulah yang kita setirkan ke daerah," ujar Direktur PUDAM Tirta Dharma Ponorogo Lardi, Kamis (24/08/2023). 

Lardi menambahkan, pembanggian  Laba PUDAM untuk PAD ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 tahun 2017 tentang badan usaha milik daerah.

Baca juga: Inpres Air Minum, PUDAM Ponorogo Ajukan 619 Calon Pelanggan

" Jadi sebelum laba itu masuk ke Kasda, ada ketentuan harus dicadangkan dulu, dimana dana cadangan umum ini untuk peningkatan cakupan pelayanan Perumda, seperti pelayanan yang mencangkup proses produksi dan distribusi," tambahnya.

Disinggung terkait upaya PUDAM untuk mengoptimalkan asupan PAD. Lardi mengaku sebagai perusahaan berpedikat Full Cost Recovery (Pemulihan Biaya Penuh ) maka saat ini BUMD air minum ini masih berfokus pada penambahan jumlah pelanggan untuk menopang biaya operasional. Salah satunya dengan program MBR ( hibah air minum), yang dilakukan tiap tahun.

" Semakin banyak pelangganya maka kedepan Perumda ini akan memiliki Laba yang semakin bertambah. Nah saat ini memang kita masih dituntut dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan atau penambahan pelanggan secara sosial di kedepankan. Sehingga laba kita masih belum signifikan. Dari hasil laporan BPKP kita dinyatakan layak dan masih pada tahap Full Cost Recovery,"ungkapnya. 

Baca juga: Segera Berakhir, Jadi Pelanggan PUDAM Ponorogo Cuma Rp 110 Ribu

Lardi mengaku, penambahan jumlah pelanggan PUDAM terus terjadi dari tahun ketahun. Baik melalui sambungan reguler atau MBR. Pada tahun 2021 lalu jumlah pelanggan PUDAM mencapai 23 ribu pelanggan, sedangkan tahun 2022 mencapai 24 ribu pelanggan, sedangkan di tahun ini hingga Agustus tecatat PUDAM memiliki 25 ribu pelanggan, dimana pada akhir September mendatang diklaim ada penambahan 1.000 pelanggan baru. 

" Peningkatan setoran PAD ini diakibatkan bertambahnya jumlah pelanggan PUDAM setiap tahunnya. Saat ini kita perbanyak jumlah pelanggan dan menekan kebocoran air, karena kita belum bisa menerapkan kenaikan tarif ideal untuk peningkatan PAD," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru