PONOROGO (Realita)- Bencana kekeringan di Kabupaten Ponorogo semakin parah. Bahkan puluhan dusun di wilayah ini, kini dilaporkan mulai kesulitan air bersih.
Dari data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Ponorogo, tercatat hingga akhir September ini, 40 dusun di 18 Kecamatan dengan mengalami krisis air bersih.
Baca juga: Kekeringan Makin Parah di Ponorogo, Dhika Droping Air Bersih di Desa Terdampak
Kepala BPBD Ponorogo Masun mengatakan, masih panjangnya musim kemarau tahun ini, membuat potensi jumlah wilayah krisis air bersih bisa bertambah. Pasalnya, hujan diprediksi bari terjadi pada bulan Oktober mendatang.
Baca juga: Dampak Kekeringan, Pemkot Madiun "Gercep" Droping Air Bersih
" Potensi bertambah masih ada, karena peta rawan kita ada 41 titik. Tapi tidak semua 41 itu menjadi rawan tahun ini, karena ada satu titik yakni Desa Suren usai 2019 lalu ada Pamsimas, wilayah itu tidak lagi krisis air bersih saat ini. Sehingga peta rawan tingga 40 titik," ujarnya, Kamis (21/09/2023).
Masun mengaku, untuk mengatasi kekeringan yang semakin parah di Ponorogo, pihaknya terus melakukan droping air bersih di sejumlah wilayah terdampak. Saat ini ada 3 Kecamatan, meliputi Kecamatan Pulung, Slahung, dan Balong yang mengajukan permohonan droping air bersih.
Baca juga: Sat Samapta dan Humas Polrek Kotabaru Bagikan Air Bersih ke Warga
" Droping air bersih kita menggunakan dua truk tangki BPBD. Selain itu kita saat ini tengah melakukan kajian untuk mengatasi krisis air bersih yang terjadi setiap musim kemarau," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi