TEHERAN- Militer Iran melempar peringatan keras kepada Amerika Serikat maupun Israel agar segera menyudahi serangan darat ke Gaza.
Kalau bombardir ke Gaza terus dilanjutkan, Teheran segera menghujani rudal yang berisiko membuat tentara Israel kocar-kacir bahkan terkubur bersama militer Amerika Serikat.
Baca juga: Muak pada Israel, Eks Pejabat Intelijen AS Mundur
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Hossein Salami, mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, Kamis (26/10/2023).
Hossein Salami mengatakan kalau tentara Israel akan 'terkubur' di dalam Gaza.
Dia juga menambahkan kalau pasukan Amerika Serikat juga akan terkubur di "dekat api yang mereka nyalakan".
Komentar Salami muncul dua hari setelah wakilnya, Brigadir Jenderal Ali Fadavi, mengatakan Teheran akan meluncurkan rudal langsung ke Haifa” jika Israel “dengan bodohnya” memutuskan untuk melanjutkan serangan darat ke Gaza.
“Jika kejahatan Israel terhadap Gaza tidak berhenti, kejutan lain akan menanti mereka. Guncangan kekuatan perlawanan akan terus berlanjut terhadap Zionis sampai tumor kanker ini hilang dari peta dunia,” kata Ali Fadavi.
“Jika orang-orang jahat di dunia ingin melakukan tindakan bodoh seperti menyerbu wilayah Palestina, mereka akan menghadapi kegagalan yang menyedihkan dan mendapat tanggapan tegas dari kelompok perlawanan,” tambah Fadavi.
Israel terus menunda invasi darat yang diumumkannya setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang dibalas pemboman tanpa ampun terhadap Gaza.
Para pejabat AS baru-baru ini dikutip mengatakan, Washington yakin Israel tidak siap menghadapi invasi dan tidak memiliki “tujuan militer yang dapat dicapai” untuk mencapai tujuan yang dinyatakannya yaitu “membasmi” Hamas.
Akhir pekan lalu, pasukan Israel melintasi pagar perbatasan beberapa meter, melancarkan serangan persiapan ke Jalur Gaza.
Namun, Brigade Al-Qassam menyergap pasukan tersebut, menghancurkan dua buldoser tentara dan sebuah tank, menyebabkan beberapa tentara terluka parah, dan memaksa mereka mundur.
Pensiunan kolonel Angkatan Darat AS Douglas Macgregor mengatakan pekan ini kalau pasukan khusus AS masuk ke Gaza bersama tentara Israel untuk “mengintai” dan merencanakan pembebasan tahanan.
“Mereka tertembak berkeping-keping dan mengalami kerugian besar, seperti yang saya pahami,” tambah Macgregor.
Menurut kolumnis TC, Hassan Illaik, invasi darat besar-besaran ke Gaza tidak hanya akan menimbulkan kerugian besar pada tentara Israel.
Serangan darat besar-besaran Israel ke Gaza itu juga akan menyeret Israel ke dalam perang multi-front besar yang akan melibatkan Iran, Hizbullah Lebanon, dan faksi-faksi lainnya di seluruh wilayah tersebut.
Perlawanan milisi melawan pasukan AS dan pangkalan militer di berbagai wilayah di Timut Tengah tersebut belakangan makin intensif sejak pecahnya Perang Gaza-Israel.
Baca juga: Israel Bantai 35.091 Warga di Gaza, AS Tetap Bela Mati-matian: Itu Bukan Genosida
Iran memberikan peringatan mengerikan ke Israel jika serangan ke gaza tak berhenti.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan Israel bahwa Timur Tengah bisa kepas kendali jika serangan ke Gaza tak dihentikan.
Hossein pun menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena terus memberikan pasokan senjata militer ke Israel.
Iran mendukung Hamas, yang melakukan serangan ke Israel dua pekan lalu, serta Hizbullah, paramiliter Lebanon yang kerap melakukan serangan ke Israel.
Selama serangan balasan Israel ke Gaza, sudah lebih dari 4.600 warga Palestina terbunuh.
Meski begitu, Israel pada Sabtu (21/10/2023), menegaskan bakal mengintensifkan serangan udara ke Gaza.
“Saya memperingatkan AS dan juga proksinya, Israel bahwa jika mereka tak segera menghentikan kejahatan melawan kemanusiaan dan genosida di Gaza, apa pun bisa terjadi saat ini dan wilayah ini akan tak terkendali,” kata Hossein dikutip dari BBC, Minggu (22/10/2023).
Ia menambahkan bahwa dampaknya bisa parah, pahit, dan mempunyai dampak yang luas, baik secara regional maupun bagi mereka yang menganjurkan perang.
Sang menlu menambahkan dukungan militer AS terhadap Israel adalah bukti bahwa konflik yang berlangsung di Gaza, adalah perang proksi yang dilakukan Israel atas nama AS.
Baca juga: Iran Ancam Serang Yordania, Ini Sebabnya
Para pejabat tinggi AS juga memperingatkan konflik bisa meluas.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin memperingatkan kemungkinan eskalasi serangan yang signifikan terhadap tentara atau warga negara AS.
“Jika ada kelompok atau negara yang ingin memperluas konflik ini dan mengambil keuntungan dari situasi yang sangat disayangkan ini, saran kami adalah jangan,” katanya.
Menlu AS Antony Blinken juga menyebutkan kemungkinan adanya eskalasi dari proksi Iran, seperti Hizbullah atau Hamas.
Ia mengatakan AS akan mengambil segala tindakan untuk memastikan pihaknya dapat membela warga Israel dan AS.tri
Editor : Redaksi