WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dibuat geger. Pasalnya pidato Menteri Luar Negeri Antony Blinken di hadapan Senat di sela "tangan-tangan berdarah", Selasa waktu setempat.
Para pengunjuk rasa mewarnai tangan mereka dengan cat merah dan mengangkatnya ketika Blinken bicara. Beberapa teriakan terdengar, di antaranya "Manusia Bukan Binatang", "Selamatkan Anak-Anak Gaza" dan "Gencatan Senjata Sekarang".
Baca juga: Tolak Penangkapan Netanyahu, Joe Biden: Tidak Ada Genosida
Spanduk dengan suara yang sama juga dibentangkan. Terlihat dua wanita terus berteriak menentang dukungan AS ke Israel, diusir keluar petugas keamanan.
Blinken bukan satu-satunya pejabat pemerintah Biden yang diinterupsi. Para pengunjuk rasa juga melakukan itu ke Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin.
Mengutip CBS News, para pengunjuk rasa tersebut berasal dari organisasi bernama CODEPINK. Menurut organisasi tersebut, beberapa anggota mereka termasuk veteran Angkatan Darat AS selama 29 tahun, mantan diplomat Kolonel Ann Wright dan aktivis perdamaian David Barrows, telah ditangkap.
Baca juga: AS Komitmen Penuh Bantu Israel dari Serangan Iran
"Tangan penonton yang diam yang dicat merah dimaksudkan untuk melambangkan darah," tegas organisasi itu, dikutip Rabu (1/11/2023).
Polisi Capitol AS membenarkan penangkapan. Ada sekitar 12 orang ditangkap karena "memprotes secara ilegal" di dalam gedung kantor Senat.
Kepada Senat, diketahui Blinken tengah menguraikan permintaan bantuan pemerintahan Biden sebesar US$106 miliar (sekitar Rp 1.679 triliun). Ini akan digunakan dalam sejumlah perang, termasuk Ukraina dan Israel.
Baca juga: Benar-Benar Marah ke Netanyahu, Biden Beri Ultimatum AS Bakal Tinggalkan Israel
Blinken mengatakan dalam kesaksiannya bahwa dia yakin bantuan tersebut akan menunjukkan "dukungan abadi" bagi negara-negara tersebut. Dari US$106 miliar , US$3,7 miliar akan didedikasikan untuk "kebutuhan keamanan" Israel, termasuk memperkuat "sistem pertahanan udara dan rudal".
"Secara total, US$14 miliar akan diarahkan ke Israel. Dana sebesar US$50 miliar lainnya akan menambah persediaan militer AS, memperkuat basis industri pertahanan dalam negeri, dan akan dibelanjakan melalui bisnis Amerika," katanya.bc
Editor : Redaksi