Demonstrasi Penutupan Tambang Ilegal di Ponorogo Nyaris Ricuh

realita.co
Puluhan masa PMII saat berorasi di halaman Pemkab Ponorogo.

PONOROGO (Realita)- Maraknya aktivitas tambang ilegal yang merusak infrastruktur jalan di Ponorogo, mengundang aksi unjuk rasa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ponorogo, Rabu (15/11/2023).

Bahkan aksi unjuk rasa yang digelar di kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo itu nyaris ricuh, lantaran puluhan mahasiswa yang dihadang petugas Polres Ponorogo dan Satpol-PP, berusaha masuk ke Kantor Bupati. Aksi saling dorong pun tak dapat dihindari, aksi ini berakhir setelah kordinator ke dua kubu berhasil menenangkan anggotanya. 

Baca juga: Truk Tambang Rusak Jalan Poros, Warga Sambit Ponorogo Unjuk Rasa

Ketua Cabang PMII Ponorogo Hanif Zain mengatakan, aksi unjuk rasa ini dipicu rasa was-was dengan keberadaan Tambang pasir Ilegal yang makin menjamur di Kecamatan Ngebel. Dimana kini jumlahnya mencapai puluhan titik. 

" Ini keberadaannya sangat mengganggu dan jelas-jelas merusak lingkungan. Jumlahnya mencapai puluhan titik. Pertama menuntut tambang ilegal yang ada di Ponorogo ditutup, kalau memang ilegal ya harus ditutup, izinnya izin apa dulu kalau belum izin operasi ya jangan beroperasi, ditutup !!," ujarnya. 

 

Baca juga: Gegara Perusahaan Ilegal, Warga Ridomanah Mengeluh Sesak Nafas, Komisi IV DPR RI Beraksi

Zain menambahkan, kendati Pemkab tengah menarik pajak daerah dari tambang ilegal, namun pihaknya mendesak aktifitas Pemkab untuk tetap menutup aktifitas tambang pasir Ilegal ini. Pihaknya mengancam, bila masih dibiarkan beroperasi maka PMII lah yang akan melakukan sweeping untuk menutup paksa tambang ilegal di Ngebel. 

 

Baca juga: Mahfud MD: Banyak Perusahaan Tambang Ilegal Dibekingi Pejabat dan Aparat

" Ya jelas setelah ini akan kita diskusikan dengan teman-teman kalau perlu akan kita sweeping. Kita akan tutup sendiri tambang-tambang ilegal itu, kita sudah mengantongi data kok," pungkasnya. 

Aksi PMII ini sendiri tidak ditemui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko lantaran tengah berada di luar kota. Namun sejumlah kepala OPD terlihat menemui para demonstran. Aksi unjuk rasa ini berakhir setelah terjadi dialog antar keduanya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru