GAZA- Salah satu saksi mata di Gaza mengatakan pasukan Israel meluncurkan tembakan ke arah warga Palestina yang pulang ke rumah di hari pertama gencatan senjata, Jumat (24/11).
Jurnalis Middle East Eye Maha Hussaini mengungkapkan sekitar dua jam setelah gencatan senjata diterapkan tentara Israel menembaki warga Palestina untuk mencegah mereka pulang ke rumah.
Baca juga: Tak Takut Ancaman AS, Kelompok Houthi Janji Terus Serang Kapal yang Terkait Israel
"Pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencoba pulang ke rumah mereka di timur Maghazi, Gaza Tengah," kata Hussaini, dikutip Middle East Eye.
Dia kemudian berujar, "Saya berdiri di balkon rumah pengungsi, dan saya bisa mendengar senapan mesin Israel di timur."
Menurut laporan Haaretz, 15 warga Palestina yang mencoba pulang ke rumah mengalami luka-luka imbas serangan Israel.
Gencatan senjata di Gaza sendiri mulai efektif berlaku hari ini (24/11) mulai pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.
Beberapa jam usai kesepakatan dimulai, warga Gaza mulai pulang ke rumah mereka. Dalam video yang beredar di media tampak laki-laki, perempuan, dan anak-anak memadati jalan-jalan.
Baca juga: Masih Masa Gencatan Senjata, Teroris Israel Tetap Tembaki Warga Palestina
Banyak di antara mereka yang menggunakan jaket tebal. Beberapa yang lain juga membawa perlengkapan seperti kasur dan tas.
Kesepakatan Israel-Hamas mencakup jeda pertempuran selama empat hari, 200 truk bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza setiap hari, dan pertukaran sandera dari Gaza dan Israel.
Menyoal pertukaran sandera ini, kedua pihak sepakat tahanan yang akan dilepas dari Gaza sebanyak 50, dan 150 warga Palestina yang dipenjara Israel.
Pertukaran tahanan akan berlangsung bertahap. Di tahap pertama, terdapat 13 orang dari Gaza dan 39 tahanan Palestina di Israel akan dibebaskan.
Baca juga: Kecam Penjajah Israel, Qatar dan WHO: Dunia Tak Boleh Diam
Gencatan senjata itu muncul setelah 49 hari Israel melancarkan agresi ke Palestina. Sepanjang operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil.
Imbas serangan Israel, 14.800 jiwa, mayoritas anak dan perempuan, meninggal di Palestina.bn
Editor : Redaksi