Mal di Florida Ditembaki saat Hari Natal, 1 Tewas

realita.co
Albert J. Shell Jr, pelaku penembakan. Foto: Foxnews

FLORIDA - Terjadi penembakan di dalam Mal di kota Ocala, Florida, Amerika Serikat yang menyebabkan 1 orang tewas dan seorang lainnya terluka pada hari Sabtu.

Polisi di Florida telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap seorang pria yang diduga berhubungan dengan peristiwa penembakan pada akhir pekan Natal tersebut.

Dilansir CNN, Minggu (25/12/2023), pihak berwenang mengeluarkan surat perintah untuk Albert J. Shell Jr (39) atas pembunuhan berencana tingkat pertama dan percobaan pembunuhan berencana tingkat pertama. Hal itu disampaikan Departemen Kepolisian Ocala pada hari Minggu melalui halaman resmi Facebooknya.

Pihak berwenang menyebut Shell masih buron hingga Minggu malam. Polisi telah menawarkan hadiah $5.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Kepala Polisi Ocala Mike Balken pada hari Sabtu mengatakan polisi yakin penembakan itu adalah tindakan kekerasan yang ditargetkan. Balken menyebut seorang pria yang diidentifikasi sebagai David Nathaniel Barron (40) ditemukan tewas akibat luka tembak di area umum di dalam mal. Selain itu terdapat seorang wanita terluka di bagian kaki, dia diperkirakan akan selamat.

Sementara itu terduga pelaku melarikan diri dari mal dengan berjalan kaki setelah penembakan. Balken menggambarkannya sebagai seorang pria kulit hitam yang mengenakan celana hitam, hoodie dan topeng hitam.

Insiden ini terjadi di Paddock Mall hanya dua hari sebelum Natal, hari yang diperkirakan para analis akan menjadi hari kedua setelah Black Friday karena banyaknya konsumen yang berbelanja di menit-menit terakhir. Peristiwa ini semakin menggarisbawahi betapa kekerasan senjata telah meluas di Amerika saat hal itu merembes ke hampir seluruh negara di dunia, setiap tempat dalam kehidupan sehari-hari.

Hingga Minggu pagi, lebih dari 42.000 orang telah tewas akibat senjata api pada tahun 2023, menurut Arsip Kekerasan Senjata. Lebih dari 18.400 di antaranya disebabkan oleh pembunuhan.

Pada Minggu pagi, polisi merilis beberapa gambar 'orang yang berkepentingan' dalam kasus tersebut. Polisi menanyakan kepada warga apakah mereka dapat mengidentifikasi individu tersebut, yang terlihat mengenakan pakaian gelap, sepatu kets putih, dan topi merah.

Balken mengakui ada "banyak orang di dalam mal" pada saat penembakan terjadi. "Yang berarti ada banyak saksi yang berpotensi membantu kami membawa kasus ini ke penyelesaian yang sukses," kata Balken.

Departemen Kepolisian Ocala telah meminta siapa pun yang memiliki rekaman penembakan tersebut menghubungi polisi untuk membagikannya kepada detektif.

Polisi awalnya menerima panggilan sekitar pukul 15.40 terkait adanya laporan beberapa tembakan yang dilepaskan. Hal itu disampaikan Balken pada hari Sabtu pada konferensi pers. Polisi merespons dengan sejumlah personel setelah panggilan awal tersebut menggambarkan insiden tersebut sebagai skenario "penembak aktif".

"Petugas segera masuk ke mal dan akhirnya menemukan bahwa ini bukanlah situasi penembak aktif," kata Balken.

Balken mengatakan polisi menemui para korban dan menemukan senjata yang mereka yakini digunakan dalam penembakan tersebut.

Seorang warga, Syriah Williams sebelumnya sedang berbelanja dengan ibunya di mal ketika penembakan terjadi. Remaja tersebut berusia 18 tahun.

"Kami mendengar satu tembakan, lalu jeda, lalu 3 tembakan lainnya terdengar dan kekacauan pun terjadi," katanya dalam sebuah pesan, seraya menambahkan bahwa karyawan mal membuka tempat penyimpanan belakang dan memerintahkan semua orang untuk lari.

Washington Prime Group, pemilik perusahaan Paddock Mall, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu bahwa mal akan tutup pada hari Minggu dan Senin. Departemen Kepolisian Ocala sebelumnya mengatakan tempat parkir telah dibuka kembali bagi masyarakat untuk mengambil kendaraannya.

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru