Mantan Gubernur Lemhanas Bongkar Pertemuannya dengan Jokowi

realita.co
Andi Widjajanto. Foto: dok Lemhanas

JAKARTA- Mantan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto mengaku melakukan pertemuan dengan Joko Widodo. Dalam pertemuan tersebut ia mengatakan ada tiga poin yang disampaikan Jokowi saat itu.

Andi menguak hal tersebut dalam acara dialog Political Show Podcast yang ditayangkan di Youtube CNN Indonesia, Sabtu (10/2), dia mengatakan kepada publik pertemuannya dengan Jokowi yang berisi sejumlah poin pembicaraan.

Baca juga: Dugaan Kecurangan Pemilu, Jokowi: Bawa ke Bawaslu dan MK

"Jadi kira-kira Prabowo pasti menang, PSI akan masuk parlemen, nomor tiga, suara PDIP akan turun. Itu yang dinyatakan Pak Jokowi. Di situ Pak Jokowi mengatakan, kalian hebat kalau bisa mengalahkan saya," ucap Andi.

Menanggapi hal tersebut aktivis demokrasi Muslim Arbi menjelaskan bahwa narasi yang disampaikan oleh Andi Widjajanto tidak mendapat bantahan serius dari Istana. Sehingga kata Muslim hal tersebut dianggap benar adanya.

Menurut Muslim Arbi, omongan Jokowi tersebut selain dianggap sebagai sebuah kesombongan, juga kecongkokan dan ketakaburan.

"Omongan ini sangat tidak pantas sebagai seorang kepala negara," tegasnya.

Baca juga: Kepergok Sambangi Hotel Tempat Gibran Menginap, Jokowi Ngaku Cuma Antar Cucu

"Omongan Joko Widodo itu mengkonfirmasi bahwa pilpres ini memang di desain untuk menangkan anaknya supaya dipastikan menjabat sebagai wapres," jelas dia.

Muslim mengatakan, karena obsesi menjadikan anaknya sebagai cawapres dan kelak akan menjadi capres melalui desain berikutnya, karena Jokowi merasa tidak terkalahkan dan tidak tertandingi.

"Semua desain dan setingan untuk menangkan paslon 02 di mana puteranya berada, dan itu politik dinasti dan nepotisme yang melanggar konstitusi," tegasnya lagi.

Baca juga: Terkait Kampanyekan PSI, Jokowi:  Enggak Tahu, Saya cuma Diundang dan Minum Teh

Jokowi kata Muslim, dengan segala kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya secara all out memenangkan paslon 02, baik itu sebelum pilpres, saat pilpres maupun setelah pilpres dilakukan.

"Dan saat ini rakyat merasakan bagaimana Jokowi memainkan semuanya itu, dan apa yang dilakukan oleh Jokowi itu tidak hanya merusak demokrasi namun juga konstitusi dan membangun dinasti serta nepotisme. Jalan Hak Angket DPR terbuka lebar dan proses pemakzulan Jokowi harus segera digulirkan," kata dia.

"Semua ini harus kita lakukan demi membebaskan negeri ini dari penguasa pongah dan lalim, menyelamatkan hukum, moral, etika, konstitusi dan demokrasi," pungkas Muslim. Beby

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru