SAMARINDA- Bima (7), nama samaran, membuat gempar warga Jalan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang lantaran ditemukan terkunci seorang diri di dalam rumah kontrakan di kawasan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Jumat (26/4) pagi.
Warga yang mendapati Bima sekitar pukul 10.00 Wita dibuat kaget lantaran di tubuh bocah tersebut terdapat beberapa luka.
Baca juga: Pria di Makassar Aniaya Balita Calon Istrinya, Disentil Telinganya sampai Dilempar-lempar
Diduga, luka ini didapat dari perbuatan kasar orangtuanya.
Warga sekitar menyebut, Bima sudah ditinggal seorang diri oleh kedua orang tuanya sehari sebelumnya.
Bahkan ditinggalnya Bima seorang diri bukan kali pertama terjadi.
Selain itu, warga juga kerap mendengar tangisan Bima dan suara pukulan terhadap Bima.
"Warga tidak berani melapor karena takut mencampuri urusan rumah tangga orang," ungkap Ari (38) warga.
Saat ditemukan, dengan polos Bima mengaku jika luka yang didapatnya adalah perbuatan ayah tiri dan ibunya.
Baca juga: Merengek Minta Uang Jajan, Bocah Usia 2 Tahun Dicekik lalu Ditenggelamkan Bapak Tirinya
Baik dengan cara dipukul hingga disiram dengan minyak panas.
Mengetahuinya pengakuan itu, warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat yang diteruskan ke pihak Polsekta Sungai Pinang.
Petugas yang datang kemudian mengubungi pemilik kontrakan agar membuka pintu rumah tersebut. Setelahnya, Bima bergegas dibawa rumah sakit untuk mendapat pengobatan dan dilakukan visum.
Polsek Sungai Pinang Telah mengamankan pasangan suami istri (pasutri) yang diduga menganiaya anak kandung dan anak tirinya.
Baca juga: Viral Bocah Menangis Kelaparan Minta Makan, Malah Dicaci Maki Ibunya
Kapolsek Sungai Pinang, AKP Rahmat Aribowo, menjelaskan bahwa korban merupakan anak kandung dari sang ibu dan anak tiri dari sang ayah.
Menurut pengakuan pasutri tersebut, mereka menganiaya anak karena dianggap nakal.
“Alasannya karena bandel, yang tidak masuk akal dikunci dari luar dengan alasan anak tersebut tidak keluar rumah,” ujar Aribowo.sm
Editor : Redaksi