JENEWA- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan mereka telah memberitahu pihak berwenang Israel tentang pergerakan kendaraan yang membawa staf PBB ditabrak di Gaza selatan dan menewaskan seorang warga India pada Selasa, 14 Mei 2024.
Pihak PBB mengatakan seorang anggota badan keamanannya tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan hari Senin, 13 Mei 2024.
Baca juga: Di Tengah Dialog Gencatan Senjata, Teroris Israel Bombardir Gaza lagi
Hal ini menandakan kematian pertama seorang pegawai internasional PBB di wilayah Palestina sejak perang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu.
“Karyawan yang terbunuh adalah warga negara India,” kata Juru Bicara PBB Rolando Gomez pada konferensi pers, dikutip dari Malay Mail, Rabu, 15 Mei 2024.
“Kami sangat sedih atas meninggalnya Kolonel Waibhav Kale yang bekerja untuk Departemen Keselamatan dan Keamanan (DSS) PBB di Gaza,” tambahnya dalam misi India untuk PBB di New York yang dikonfirmasi di media sosial X.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga selama masa sulit ini,” tutur Gomez.
Ia menambahkan anggota staf DSS PBB kedua yang berada di dalam kendaraan saat itu terluka dalam serangan itu. Keduanya sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Eropa di Rafah ketika kendaraan mereka dihantam.
“PBB memberitahu pihak berwenang Israel tentang pergerakan semua konvoi kami. Hal ini telah terjadi di ruang operasi mana pun. Ini prosedur operasi standar,” kata Gomez.
“Itu kejadiannya kemarin (Senin) pagi, jadi sudah kami informasikan. Hal itu adalah kendaraan PBB yang ditandai dengan jelas,” lanjut Gomez.
“Ini adalah ilustrasi belaka bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza saat ini,” jelas Gomez.
Ketika ditanya tentang serangan itu, militer Israel mengirimkan sebuah pernyataan kepada AFP yang tampaknya dirancang dan mengatakan DSS telah memberitahukannya mengenai serangan tersebut pada Senin.
Baca juga: Teroris Israel Serang Rafah Habis-habisan, 35 Warga Palestina Tewas
“Penyelidikan awal dilakukan menunjukkan bahwa kendaraan itu dihantam di daerah yang dinyatakan sebagai zona tempur aktif,” kata militer tersebut sambil menyatakan mereka tidak mengetahui rute kendaraan tersebut.
“Insiden ini sedang ditinjau,” ungkap Gomez tanpa menyebutkan tanggung jawab atas serangan tersebut.
Pendukung AS serukan penyelidikan
Gomez mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan penyelidikan penuh.
“Tentu kami menginginkan akuntabilitas. Ini adalah tujuan akhir dari penyelidikan ini. Pekerja kemanusiaan internasional bukanlah sasaran, jadi serangan seperti ini harus diakhiri,” tuturnya.
Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel mendukung seruan untuk melakukan penyelidikan dan Jubir Kementerian Luar Negeri Vedant Patel menyebut serangan itu sangat meresahkan.
“Pekerja PBB dan kemanusiaan harus dilindungi. Mereka harus dapat melanjutkan pekerjaan penyelamatan nyawa mereka,” ujar Patel kepada wartawan di Washington.
Baca juga: Muak pada Israel, Eks Pejabat Intelijen AS Mundur
“Kami ikut menyerukan penyelidikan penuh atas insiden ini,” tegasnya.
Meskipun serangan hari Senin menandai pertama kalinya seorang pegawai internasional PBB terbunuh dalam perang Gaza, sejumlah besar staf lokal juga telah terbunuh.
Menurut angka PBB, Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) telah kehilangan 188 dari 13.000 stafnya di Gaza.
“Tidak ada seorang pun yang aman di Gaza, termasuk pekerja bantuan,” kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini di media sosial X yang sebelumnya Twitter.mtr
Editor : Redaksi