GAZA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan Israel yang menghantam sekolah milik PBB yang menampung para pengungsi di Gaza. Serangan ini dilaporkan menewaskan 35 orang.
Melalui juru bicaranya, Guterres menegaskan bahwa lokasi PBB tidak dapat diganggu gugat dan dilindungi oleh semua pihak selama konflik.
Baca Juga: Dalam 24 Jam, Serangan Udara Israel di Gaza Bunuh 100 Warga Sipil
Sementara itu, Komisaris Jenderal Unrwa, Philippe Lazzarini, mengatakan sedikitnya 35 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka. Direktur Komunikasi badan pegungsi PBB atau Unrwa, Juliette Touma, mengatakan kepada BBC bahwa angka-angka tersebut berasal dari rekan-rekan Unrwa di lapangan.
Baca Juga: Ribuan Pemukim Ilegal Israel Ambil Alih Masjid lalu Dijadikan Tempat Konser
Unrwa mengatakan 6.000 pengungsi berlindung di kompleks sekolah pada saat itu. Banyak sekolah dan fasilitas PBB lainnya digunakan sebagai tempat perlindungan oleh 1,7 juta orang yang meninggalkan rumah mereka selama perang, yang telah berlangsung hampir delapan bulan.
Sementara itu, para pejabat Amerika Serikat (AS) terus melobi apa yang disebut oleh Presiden AS Joe Biden sebagai proposal gencatan senjata Israel.
Baca Juga: Penyerangan Israel ke Kamp Pengungsian yang Tewaskan 210 Warga Palestina, Didasari Informasi dari AS
Rencana tiga bagian tersebut akan dimulai dengan gencatan senjata enam minggu di mana militer Israel akan menarik diri dari wilayah berpenduduk Gaza. Juga akan ada lonjakan bantuan kemanusiaan, serta pertukaran beberapa sandera dengan tahanan Palestina.new
Editor : Redaksi