Pacaran Tak Direstui Ibu, Mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Pilih Mati Gantung Diri Pakai Kerudung

realita.co
Ilustrasi gantung diri. Foto: istimewa

POSO- Warga Jalan Umanasoli RT 08 RW 02 Kel. Tegalrejo, Kec. Poso Kota, Kab. Poso digegerkan dengan penemuan salah satu warganya yang tewas akibat gantung diri yaitu seorang gadis berstatus mahasiswi bernama Sita Sahria Wilda Palalengi (22).

Wilda (panggilan akrab korban) ditemukan sudah tewas menggantung diri di kayu jendela kamarnya sekitar pukul 15.15 WITA, 09 Juli 2024 oleh adiknya sendiri bernama Najwa Cantika (13).

Baca juga: Bertengkar dengan Pacar, Gadis 18 Tahun di Medan Gantung Diri di Kos

Sebelum ditemukan gantung diri, Wilda yang merupakan mahasiswi semester akhir jurusan Ekonomi Syariah di STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Poso. Korban yang merupakan peraih beasiswa KIP/Bidik Misi di kampusnya itu sempat diomeli ibunya dan menangis karena dilarang pergi keluar bersama pacarnya.

Diketahui memang ibu korban tidak merestui hubungan pacarannya tersebut dan menyuruhnya untuk fokus kuliah.

Sekitar jam 12.00 WITA, Wilda masih terlihat keluar kamar untuk berwudhu untuk ibadah sholat Dzuhur. Lalu masuk lagi ke kamarnya dan terdengar alunan musik sholawatan.

Sekitar pukul 15.15 adik korban lewat di pinggir jendela kakaknya dari luar rumah. Saat itu adik korban melihat ada tangan yang tergantung dari terali jendela kamar kakaknya itu.

Berniat memanggil kakaknya, si adik lalu membuka kain gorden yang menutupi jendela kamar korban. Setelah dibuka sang adik berteriak histeris sambil menangis setelah melihat kakak kandungnya itu tergantung dalam kondisi lidah melet sambil melotot dan lehernya terikat kain.

Setelah itu adik korban memanggil saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya dan langsung mencari ibu korban bernama Fatmawati (43).

Baca juga: 4 Hari Tak Keluar Kamar, Mahasiswi Cantik Ditemukan Tewas Tergantung

Lalu om korban bernama Affan (40) mendobrak pintu kamar korban dan terlihatlah korban sudah tergantung di jendela kamar dan lehernya terlilit kain.

Korban menggunakan kain jilbab atau kerudung sebagai alat gantung diri yang diikatkan di ventilasi jendela kamarnya. Ada kursi kecil yang sudah ditendang di dekat mayat gadis cantik tersebut.

Sekitar pukul 16.05 WITA, Babinsa, Polsek Poso, dan staf Puskesmas juga datang untuk mengevakuasi mayat korban. Saat diperiksa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. Hanya ada lebam di leher bekas gantung diri, lidah menjulur, mata terbuka, tangan menggenggam, kelamin terdapat cairan kental, dan ada tinja di duburnya. Semua itu merupakan tanda-tanda murni gantung diri.

Wilda selama ini dikenal sebagai sosok yang pintar namun sedikit pendiam. Korban juga rajin beribadah dan berpuasa. Sehingga teman korban tidak ada yang menyangka Wilda akan mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Baca juga: Seorang Ibu dan Anak  Tewas Bunuh Diri di Karawang, 1 Anak Lainnya Lolos

HP korban juga turut diperiksa dan ditemukan chat korban bersama pacarnya itu. Disitu tertulis bahwa korban memang merasa depresi karena hubungannya tidak direstui orangtuanya dan kerap dimarahi.

Korban juga menulis "Jika aku mati, mungkin aku ketemu ayah di surga". Memang korban juga merindukan ayahnya yang sudah meninggal terlebih dahulu. Saat ini jenazah Wilda akan dimakamkan di TPU desa setempat. Banyak sahabat dan saudaranya mulai yang berkunjung kerumah duka.tri

 



Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru