YOGYAKARTA - Foto Jokowi punk yang dibuat seniman Agan Harahap pernah menyedot perhatian. Tapi kini, karya seninya itu malah 'dirusak'.
Jokowi punk pernah didaulat sebagai foto manipulasi tersukses yang dibuat seniman asal Yogyakarta tersebut. Gambar itu menghebohkan dunia maya dan dipajang di berbagai pameran seni nasional.
Baca juga: PMJ Bantah Halangi YLBHI Dampingi Pendemo yang Tertangkap
Karya terviral yang mengundang pembicaraan itu pernah dipajang di Art Bali 2018 saat pertemuan tahunan IMF-World Bank Group di Bali. Namun saat ini, ketika situasi semakin memanas karena demonstrasi akibat revisi UU Pilkada, Agan Harahap turut mengambil tindakan.
Agan Harahap mencoret 'mata' Jokowi dalam postingan terbaru di akun Instagram pribadinya. Ia ikhlas karya seninya 'dirusak' oleh dirinya sendiri.
"Beberapa seniman mungkin tidak akan rela merusak karyanya sendiri. Tapi saya melakukannya secara sadar dan bertanggung jawab sebagai wujud sikap saya terhadap kesewenang-wenangan pemerintahan ini. Lawan!" tulis Agan Harahap, seperti dilihat Jumat (23/8/2024).
Dikutip dari detik, Agan Harahap berkelakar merasa tertipu. Ia sampai tak habis pikir dengan Jokowi.
Baca juga: IKA PMII Kecam Aksi Perusakan dan Pembakaran Karangan Bunga Depan Gedung DPRD Lamongan
"Se-Indonesia kena tipu. Dulu, dia dengan segala pesona, dengan segala kerendahan hatinya diserang. Siapa sih yang gak jatuh hati. Jargon 'Jokowi adalah Kita' dulu terkenal banget, tapi kan sampai sekarang (kalau ada) jargon 'Jokowi adalah Kita'. Eh, bentar dulu, 'kita' yang mana nih," katanya
Dia mengaku kecewa dengan situasi perpolitikan belakangan ini. Sebab, ia merasa masyarakat semakin menderita.
"Iya (jelas) kecewa-lah," tegasnya.
Baca juga: Prihatin Kondisi Negara, Putri Gus Dur Sebut Konstitusi Sudah Dikangkangi
Karya seni 'mata' Jokowi punk yang dicoret disebutnya sebagai aksi spontan. Namun sejujurnya ia sudah mulai kepikiran melakukan hal itu sejak dua tahun lalu.
"Jujur itu spontan banget, akhirnya setuju buat coret mukanya sebenarnya sudah kepikiran setahun atau dua tahun terakhir. Wah gak benar, tapi sekarang benar-benar (sudah saatnya)," tukas Agan Harahap.ik
Editor : Redaksi