DEPOK (Realita) - Pedagang di Pasar Kambing Cisalak, Kota Depok menyampaikan protes dengan rencana penggusuran di tempatnya yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Heri Jaenal Ependi, salah satu perwakilan pedagang di pasar kambing tersebut mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan SP3 terkait hal tersebut.
Baca juga: Arijal Kepergok SatpamĀ Curi Kabel Penguat Sinyal Milik Telkomsel
"Kemarin sudah keluar ya, keluar SP3 untuk tempat ini," ujarnya, Selasa (5/11/2024).
Dirinya pun meminta agar pihak yang ingin menggusur tempatnya mencari nafkah tersebut tidak tebang pilih dalam melakukan penggusuran.
"Ya tuntutan kita sebagai masyarakat Kota Depok khususnya saya warga Cisalak, kalau emang ini mau di bongkar, bongkar semuanya dong, jangan ada tebang pilih," jelasnya.
Heri menjelaskan, dirinya bersama pedagang yang lain sebenarnya memiliki niat baik dengan adanya pasar kambing ini.
"Yang saya sayangkan itu, kenapa kita yang mau berbuat baik untuk kepentingan masyarakat dan meningkatkan PAD Kota Depok, kenapa harus kita (yang digusur), sedangkan bukan kita saja, banyak bangun-bangunan liar ini," bebernya.
"Saya minta keadilan saja untuk pemerintah Kota Depok, khususnya pemerintah pusat," imbuhnya.
Heri juga menceritakan, bahwa keberadaan pasar kambing yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1965 itu sebetulnya bagus untuk Kota Depok.
Itu karena, kata Heri, Kota Depok sendiri tidak memiliki pasar hewan.
"Kebetulan di Kota Depok ini tidak ada pasar hewan, maka dari itulah kita punya inisiatif, punya ide, bagaimana kalau kita bikin ini pasar hewan," jelasnya.
Lebih lanjut, Heri menjelaskan, penggusuran pasar kambing ini tentu saja akan berdampak serius kepada pedagang
Baca juga: Sebelas Pencuri Kambing dan Motor Diringkus Kepolisian Lamongan
"Mereka ini kan tergantung hidupnya dengan berdagang kambing, sapi, karena memang mata pencahariannya disini," ucapnya.
"Ini sama saja membunuh pencaharian masyarakat, mereka punya anak istri, punya keluarga yang hidupnya tergantung dengan penjualan kambing dan sapi," sambungnya.
Sehingga, dirinya meminta pemerintah mempunyai solusi terkait dampak yang menimpa mereka ini.
"Seharusnya dibantu dong, harus dicari solusinya, karena kita berdasarkan izin disini, izin dari Pemkot Depok," tegasnya.
"Kami ini terdampak. Sekarang sebagian itu banyak yang tergusur dari UIII dan sekarang pindah ke Tapos," tambahnya.
Selain itu, Heri juga menyampaikan kejadian tidak mengenakan yang dirinya alami karena diserang dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal dan menyebabkan kepalanya harus mendapatkan 55 jahitan.
Baca juga: Terjepit Kebutuhan Ekonomi, Tiga Pria Ini Nekad Curi Kambing
"Jadi waktu pagi-pagi saya datang kesini (pasar kambing) baru parkir motor, tidak lama saya langsung diserang oleh oknum lah bisa katakan," ungkapnya.
Meskipun belum tahu penyebab dirinya diserang karena apa, Heri menduga kejadian tersebut berkaitan dengan hal ini.
"Ya kemungkinan ya (berkaitan) karena sebelumnya juga sudah mendapat ancaman, intimidasi dari oknum-oknum sudah banyak sekali saya terima," paparnya.
Heri pun mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ini ke pihak berwajib.
"Sudah, sudah melaporkan," tutupnya. Hry
Editor : Redaksi